Airlangga menambahkan partainya saat ini menyelenggarakan halal bihalal secara hybrid, karena setelah dua tahun kegiatan tersebut dilakukan secara virtual.
“Jadi tadi dilakukan oleh sebagian dari pengurus pusat dan juga seluruh ketua DPD 1 dan secara hybrid ke seluruh DPD 2 dan seluruh pengurus,” ujarnya.
Baca juga: Golkar Optimis Airlangga Hartarto Bakal Diusung Jadi Capres 2024 Bersama Partai Koalisi
Ditambahkannya, halal bihalal ini juga punya makna tersendiri karena sejalan dengan momentum pemilu, menjelang pendaftaran partai politik pada Juni mendatang.
“Sehingga ini juga kesiapan dari seluruh jajaran pengurus partai Golkar, termasuk juga diberikan kejelasan tentang perkembangan kerja sama tiga partai politik,” tuturnya.
Kata Airlangga, kegiatan ini juga dilakukan untuk memperbarui seluruh perkembangan baik dari pusat hingga ke daerah agar mengambil langkah yang sama.
Sebagai informasi, Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Sulawesi DPP Partai Golkar, Muhidin M Said membantah internal Beringin pecah terkait calon presiden (capres) Airlangga Hartarto.
"Tidak benar Golkar pecah. Mungkin hanya dinamika saja, biasalah mendekati pemilu. Yang jelas, Golkar solid mendukung Pak Airlangga Hartarto sebagai capres. Sesuai keputusan Munas Golkar pada Februari 2019, harus dijunjung tinggi seluruh kader," papar Muhidin, Jakarta, Kamis (12/5/2022).
Adanya pihak-pihak yang mempertanyakan tidak bergeraknya elektabilitas Airlangga Hartarto sebagai capres Golkar, menurut Muhidin, adalah hal yang biasa.
Akan tetapi, Golkar memiliki tim survei dan riset internal.
Di mana, hasil kajiannya, menurut Muhidin, lebih bisa dipertanggung jawabkan.
Ia menyebut elektabilitas Airlangga Hartarto selaku Ketum Partai Golkar, terus bergerak naik.
Baca juga: Pengamat Nilai Koalisi Golkar-PAN-PPP Tak Cocok, Sebut Koalisi di Indonesia Itu Tak Ada yang Mapan
"Enggak usah diajari, soal elektabilitas kita tahulah bagaimana itu. Kadang-kadang pelaku survei itu juga berpolitik lho. Kami di internal juga punya tim survei. Hasilnya, Alhamdulillah," ungkapnya.
Terkait desakan menggelar Munaslub untuk melengserkan Airlangga Hartarto, Muhidin mengaku, tidak yakin ada.
"Kalau pun ada, apa dasarnya?. Dan kalau bicara ada kelompok atau kubu yang kecewa adalah hal yang lumrah dalam kehidupan politik."
Seyogyanya, lanjut Muhidin, hal itu tidak perlu dikembangkan.
Lebih baik berpikir maju, berjuang keras bersama untuk mewujudkan kemenangan untuk Partai Golkar di Pemilu 2024.
"Mari kita buang seluruh pikiran-pikiran negatif dalam benak kita. Lebih baik bersatu untuk menjemput kemenangan Golkar di Pemilu 2024. Saya kira yang lebih pas," tukasnya.