"Dan pada Bulan Maret sebelum dilakukan pelarangan ekspor, pasokan kita hanya mencapai 64,5 ribu ton. Namun setelah dilakukan pelarangan ekspor pada bulan April, pasokan kita mencapai 211 ribu ton per bulan, melebihi kebutuhan nasional bulanan kita Selain itu juga terdapat penurunan harga rata-rata minyak goreng secara nasional," ungkap Jokowi.
Sementara itu, untuk harga rata-rata nasional minyak goreng curah pada bulan April berkisar Rp 19.800.
Namun, setelah ada pelarangan ekspor, harga rata-rata nasional turun menjadi Rp 17.200 - Rp 17.600.
Jokowi pun meyakini, dalam beberapa minggu ke depan, harga minyak goreng curah akan semakin terjangkau.
Terlebih kini ketersediaan minyak goreng untuk kebutuhan nasional sudah melimpah.
Baca juga: Harga Minyak Goreng Hari Ini, 19 Mei 2022, di Alfamart dan Indomaret: SunCo, Bimoli, Tropical, Sovia
"Pada bulan April sebelum pelarangan ekspor harga rata-rata nasional minyak goreng curah berkisar kurang lebih Rp 19.800 dan setelah adanya pelarangan ekspor harga rata-rata nasional turun menjadi Rp 17.200 - Rp 17.600. Penambahan pasokan dan penurunan harga tersebut merupakan usaha bersama-sama kita."
"Baik dari pemerintah, BUMN dan juga dari swasta. Walaupun memang ada beberapa daerah yang saya tahu harga minyak gorengnya masih relatif tinggi. Tapi saya yakini dalam beberapa minggu ke depan, harga minyak goreng curah akan semakin terjangkau menuju harga yang kita tentukan. Karena ketersediaannya semakin melimpah," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)
Baca berita lainnya terkait Larangan ekspor CPO.