News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Saran Pakar Epidemiologi untuk Cegah Penularan Virus Hendra di Indonesia

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hewan kuda - Simak penjelasan mengenai virus hendra yang penularannya berasal dari kuda.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Virus Hendra menginfeksi kalelawar pemakan buah dan dapat menyebar ke kuda sehingga berpotensi menularkannya ke manusia.

Di beberapa negara seperti Australia, jenis binatang kalelawar pemakan buah dilindungi. 

Hal ini disampaikan oleh Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman.

"Di Australia dan beberapa negara maju memang dilindungi kelelawar ini. Karena dia menyebarkannya untuk tumbuhan. Jadi bisa menjaga keseimbangan alam. Kalau sampai dibasmi bisa rusak alam kita. Sama seperti lebah," ungkapnya pada Tribunnews, Selasa (24/5/2022). 

Baca juga: Fakta-fakta Virus Hendra, Virus yang Dapat Menular dari Kuda ke Manusia, Perhatikan Gejalanya

Di sisi lain, menurut Dicky, pada virus Hendra ini sebetulnya mengangkat suatu urgensi bahwa harus ada program kerjasama antar regional. 

"Ini kaitannya dengan health security dan surveilans program. Bukan hanya manusia tapi juga hewan. Yang bisa kita lihat keberadaan perubahan virus dari karakter virus," katanya lagi. 

Dan konteks ini, penting juga untuk diterapkan oleh negara, khususnya di Indonesia. Misalnya di daerah Nusa Tenggara Timur yang banyak peternakan kuda. 

Terlebih, makanan kuda biasanya berasal dari rerumputan yang terkadang berada di daerah kelelawar buah bersarang.

Makanan tersebut bisa tercemar oleh kelelawar dan kemungkinan dapat menginfeksi si kuda. 

Oleh karenanya perlu ada perencanaan pencegahan dari segi peternakan. Namun menurut Dicky pencegahan tersebut tidak hanya dari virus Hendra.

"Karena adanya kontak antara hewan dengan manusia memanglah rentan. Artinya harus ada pengamatan surveilans yang rutin, serta literasi pada peternak atau masyarakat yang hidup dekat alam liar atau hewan ini," papar Dicky lagi. 

Selain itu ia pun mengingatkan masalah sanitasi makanan, prosedur pengemasan, terutama produksi hewan. Semuanya menjadi sangat penting untuk ditingkatkan dan dijaga kualitasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini