Laporan wartawan Tribunnews.com, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Budiman Sudjatmiko melihat dalam 24 tahun reformasi perlu adanya sebuah dorongan yang lebih kuat lagi supaya jelang 25 tahun reformasi mendatang atau yang ia sebut masa quarter life crisis, negara Indonesia punya lompatan yang lebih jauh lagi dalam pencapaian.
Dengan yakin, ia juga menyebutkan orang-orang yang tepat untuk memimpin lompatan ini adalah orang-orang yang dulu berjuang pada tahun 1998.
"Ini sebagai langkah awal yang perlu dipersiapkan dengan lebih baik jelang masa 25 tahun reformasi. Sekarang bangsa Indonesia jelang 25 tahun hidup di sistem demokrasi. Kira-kira ada tidak lompatan kualitatif yang bisa kita dorong lebih kencang lagi?" ucapnya, Rabu (25/5/2022).
Ia mengaku hingga saat ini Negara Republik Indonesia bukannya tidak ada kemajuan, alih-alih hingga saat ini dirasa masih di dalam jalur. Namun, ia berharap jika bisa dilakukan kemajuan yang lebih signifikan, tentu akan jauh lebih baik.
"Kita banyak kemajuan, kita on the right track. Tetapi rasanya kalau bisa digas, digas lagi deh, dan rasa-rasanya untuk bisa ngegas jalannya reformasi ini, syarat utama adalah seharusnya orang seperti teman aktivis (1998) untuk jadi garda depan untuk ngegas. Agar bisa keluar dari quarter life crisis kehidupan 24 tahun Idonesia pasca reformasi," ujarnya.
Baca juga: 24 Tahun Reformasi, Demokrasi Indonesia Dinilai Ada di Situasi Rentan
Dengan melihat kondisi saat ini Budiman masih merasa adanya suatu energi, tujuan, dan semangat bersama yang sama seperti pada tahun 1998. Namun yang berbeda dari 24 tahun lalu adalah cakupan dari isi dan konten.
Menuju lompatan yang lebih jauh ini merupakan pekerjaan rumah tangga untuk satu tahun ke depan menurut Budiman, agar kelak saat 25 tahun reformasi, Republik Indonesia sudah bisa mendapat skor yang jauh lebih positif lagi.