Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mahasiswa di Malang berinisial IA (22) yang ditangkap karena terlibat pendanaan kelompok teroris Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) menjadi sorotan.
Lantas, bagaimana modus pengumpulan dana yang biasa dilakukan kelompok teroris?
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menjelaskan bahwa fenomena terkait pengumpulan dana yang dilakukan berbagai kelompok teroris di Indonesia memang masih masif.
"Dinamika perkembangan teknologi secara global mempengaruhi modus pencarian dana yang dilakukan kelompok terorisme terutama kelompok JAD dan AD selaku pendukung ISIS," kata Ramadhan saat dikonfirmasi, Kamis (26/5/2022).
Dijelaskan Ramadhan, modus pencarian dana itu dilakukan secara offline maupun online.
Untuk offline, ada tiga modus yang biasa dilakukan yaitu donasi, menuual asset pribadi hingga merampok.
Baca juga: Terima Kunjungan Lemhannas Inggris, Kepala BNPT Ajak Sinergi Perangi Terorisme
"Sumbangan atau donasi secara offline dilakukan dengan berbagai cara, baik menyumbangkan atau memberikan uang/aset yang dimiliki secara langsung kepada sesama anggota kelompok untuk melaksanakan rencana terorisme," ungkap dia.
Ramadhan kemudian menjelaskan modus menjual asset pribadi untuk mengumpulkan dana.
Cara ini digunakan kelompok teroris untuk mendanai dirinya sendiri untuk kegiatan terorisme.
"Aset pribadi merupakan salah satu cara untuk mendanai diri sendiri sebagai modal untuk melaksanakan kegiatan terorisme, pada aspek ini cenderung digunakan untuk biaya hijrah pergi ke luar negeri baik ke Suriah maupun Filipina untuk bergabung dengan kelompok ISIS yang ada disana," jelas Ramadhan.
Baca juga: Penanggulangan Terorisme, BNPT dan Lemhannas Inggris Sepakat Perkuat Kerja Sama
Lebih lanjut, Ramadhan menjelaskan modus pengumpulan dana dengan cara merampok atau biasa disebut Fai.
Cara ini pernah dilakukan kelompok teroris Abu Roban dengan merampok bank BRI, Kantor Pos, hingga toko bangunan pada 2013 lalu.
"Di tahun 2016 ada juga yang melakukan perampokan toko emas untuk biaya hijrah ke Suriah. Kelompok MIT cenderung melakukan pencurian roda dua dan dijual yang uangnya dikirimkan ke kelompok MIT yang berada di gunung," jelas dia.
Ramadhan menambahkan kelompok teroris juga melakukan pengumpulan dana secara online.