News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Buya Syafii Maarif Meninggal Dunia

Kenang Sosok Syafii Ma’arif, Andre: Beliau Selalu Perjuangkan Pembangunan Sumbar

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Buya Syafii Maarif

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif telah dimakamkan di Pemakaman yang terletak di Desa Donomulyo, Kecamatan Nanggulan, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Jumat kemarin (27/5/2022).

Sejumlah tokoh menyampaikan duka cita dan merasa kehilangan sosok beliau.

Politikus Gerindra Andre Rosiade mengatakan Buya Syafii Maarif yang berlatar belakang Muhammadiyah adalah tokoh bangsa yang tidak membeda-bedakan asal, ormas dan lainnya.

Buya Syafii Maarif memperlakukan semua orang dengan setara.

Baca juga: Ribuan Pelayat Antar Mendiang Buya Syafii ke Pemakaman di Kulonprogo

Baca juga: Ketua Umum PP Muhammadiyah Cerita Buya Syafii Maarif Sangat Siap Luar Biasa Jelang Meninggal

Menurutnya Buya Syafii Maarif dikenal sebagai orang Minang yang besar dan berpengaruh di tingkat nasional.

"Beliau asli Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumbar. Beliau selalu memperjuangkan pembangunan kampung halamannya, tidak hanya Sijunjung, tapi Sumbar secara umum. Banyak bukti pembangunan yang beliau tinggalkan di Sumbar," katanya, Sabtu, (28/5/2022).

Politikus asal Sijunjung ini mengenang masa saat dirinya masih menjadi Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti Jakarta tahun 2001.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melayat Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii di Masjid Gede Kauman, Kota Jogja. Jum'at (27/5/2022). (TRIBUNNEWS/Presidential Household/Agus Soeparto) *** Local Caption *** (Presidential Household/Agus Soeparto)

Andre pernah berkunjung ke Kantor PP Muhammadiyah yang saat itu Buya Syafii Maarif Ketua umumnya. Andre menyebut dirinya dan rekan-rekan disambut dengan ramah dan dapat berdialog dengan santai.

"Waktu itu kami mendatangi Kantor Pusat PP Muhammadiyah. Datang berdiskusi cukup lama. Bahkan sempat salat Magrib berjemaah di Masjid PP Muhammadiyah waktu itu. Beliau adalah ulama besar yang ramah, terbuka dan mau menerima siapapun untuk berdialog. Selamat jalan Buya, semoga mendapatkan tempat terbaik di sisi sang pencipta," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini