TRIBUNNEWS.COM - Kasus hilangnya Emmeril Khan Mumtadz di Sungai Aare ternyata bukan kasus baru.
Banyak turis yang tenggelam di sungai tersebut karena tak tahu bahayanya.
Anak sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz, hilang terseret arus Sungai Aare di Bern, Swiss pada Kamis (26/5/2022) waktu setempat.
Emmeril atau yang akrab disapa Eril, terseret arus ketika hendak naik ke tepian sungai.
Diketahui, Eril berenang di Sungai Aare bersama sang adik, Camillia Laetitia Azzahra, dan seorang temannya.
"Pada saat akan naik ke atas ada kesulitan yang kami juga tidak paham kondisinya, itu informasi yang kami terima, barangkali ada arus begitu."
"Singkatnya yang lain bisa naik ke darat, Eril terbawa arus, itu informasi yang kami terima per jam sebelas malam tadi," terang adik Ridwan Kamil sekaligus juru bicara keluarga, Elpi Nazmuzaman, saat konferensi pers di Gedung Sate pada Jumat (27/5/2022), dikutip dari TribunJabar.id.
Baca juga: Ridwan Kamil Ikut Telusuri Sungai Aare dari Tempat Kejadian hingga Pintu Air untuk Cari Eril
Ternyata, hilangnya Eril di Sungai Aare bukanlah kejadian baru.
Menurut data Kantor Polisi Bern, banyak orang asing tenggelam di Sungai Aare karena tak tahu bahayanya berenang di sungai tersebut.
Di Swiss sendiri, menurut Biro Statistik Komunitas Penyelamatan (SLRG) Swiss, rata-rata ada 40 orang yang tenggelam dalam setahun.
Dari jumlah tersebut, 90 persen insiden terjadi di danau atau sungai, dan korban didominasi laki laki.
Di Sungai Aare yang membelah Kota Bern, meskipun tidak banyak yang tenggelam, namun sebagian besar korban memang merupakan kalangan pengungsi atau turis asing.
"Sebagian besar korban masih muda. Kurang tahu soal kondisi sungai setempat, sekaligus meremehkannya," tulis Der Bund, koran dari Bern, dikutip Kompas.com.
Beberapa tahun lalu, seorang warga Korea Selatan berusia 19 tahun tenggelam setelah mencoba berenang di Sungai Aare.