TRIBUNNEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyatakan dirinya akan lebih fokus ke tugasnya sebagai pemimpin ibu kota.
Ia akan konsentrasi menyelesaikan tugasnya hingga masa jabatan berakhir pada Oktober 2022.
Anies pun enggan menjawab perihal peluang maju sebagai calon presiden (capres) di pemilihan presiden (pilpres) 2024 mendatang.
“Saya masih terus konsentrasi menyelesaikan tugas di Jakarta, masih banyak tugas-tugas yang harus saya selesaikan, sekarang kita konsentrasi itu ya,” kata Anies, dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, Senin (30/5/2022).
Baca juga: Saat Anies Diteriaki Presiden di Acara Milad Ke-20 PKS, Sekjen PKS: Ada Apa ini dengan Pak Anies?
Selain itu, Anies juga belum akan masuk partai politik atau diusung oleh partai tertentu untuk ikut pemilihan umum (pemilu) 2024.
Hal itu disampaikan Anies setelah mengikuti acara peringatan ulang tahun atau milad ke-20 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Istora Senayan Jakarta, Minggu (29/5/2022).
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Partai (DPP) PKS, Abu Bakar Al-Habsyi, mengatakan pihaknya akan memutuskan siapa tokoh yang akan diusung dalam Pilpres 2024 di agenda Majelis Syura.
Majelis Syura PKS sendiri akan digelar pada bulan Juni mendatang.
“Yang resmi dari PKS itu kalau ada di majelis syuro dan dan diputuskan hal tersebut. InsyaAllah nanti bulan Juni ada Majelis Syuro, mengevaluasi, dan Desember ada evaluasi lagi,” ucapnya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV.
Lebih lanjut, Sekjen PKS menjelaskan, PKS terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung.
“Ajakan siapa saja boleh, welcome PKS, tapi tidak boleh dikunci. Silahkan kami akan melihat potensi siapa yang layak,” ungkapnya.
Baca juga: Relawan Jokowi Sebut Ojo Kesusu terkait Capres Justru Mengarah ke Moeldoko
Diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapat sambutan meriah dari para kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang hadir di acara milad ke-20 PKS, Minggu (29/5/2022).
Acara yang digelar secara offline di Istora Senayan Jakarta, Minggu, (29/5/2022) ini, dihadiri belasan ribu anggota dan simpatisan PKS.
Para kader PKS pun kompak meneriakkan kata ‘presiden’ ketika Anies hadir di acara tersebut.
"Presiden, presiden, presiden...," teriak massa saat Anies menyapa para kader PKS.
"I love you Pak Anies," teriakan massa lainnya.
Diberitakan Tribunnews.com, selain Anies Baswedan, para elite partai politik (parpol) turut hadir di milad ke-20 PKS.
Di antaranya Ketua Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Ketua Fraksi Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), Wakil Ketua Umum Partai Golkar Firman Soebagyo, Sekjen PPP Arwani Thomafi.
Kemudian, Menteri Parisiwsata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, Wakil Ketua DPR RI fraksi NasDem, Rahmat Gobel, Guburnur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua KPU Hasyim Asy'ari, Ketua Bawaslu Rahmat Bagja, Ketua DKPP Muhammad.
Survei Indo Riset: Anies Baswedan-AHY Berpotensi Kalahkan Ganjar-Erick di Pilpres 2024
Diberitakan Tribunnews.com, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berada di posisi lima besar dalam survei nasional.
Selain nama Anies Baswedan, juga terdapat tokoh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Kedua tokoh tersebut pun kerap disandingkan dalam bursa pemilihan presiden sebagai capres-cawapres.
Pasangan tokoh muda Anies Baswedan - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) diprediksi memperoleh suara 47,7 persen.
Pasangan ini berpotensi mengalahkan Ganjar Pranowo - Erick Thohir (39,6 persen), andaikan Pemilu Presiden (Pilpres) dilaksanakan pada saat ini.
Sejauh ini dua paket pasangan tersebut yakni Anies-AHY dan Ganjar-Erick diprediksi bakal maju di Pilpres 2024.
Secara perorangan, baik elektabilitas Anies Baswedan maupun AHY berada dalam posisi lima besar.
Hal tersebut, diketahui berdasarkan temuan hasil survei nasional yang dilakukan Lembaga Indo Riset yang dirilis tanggal 19 Mei 2022 lalu.
Survei dilakukan tanggal 11-17 April atas 1.096 responden di 34 provinsi yang dipilih secara multi-stage random sampling.
Margin of error dari survei ini 2,96 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei tersebut juga menemukan, tiga kriteria utama yang menjadi pertimbangan terpenting bagi calon pemilih untuk mencoblos capres-cawapres pada Pilpres 2024 adalah jujur, merakyat dan tegas, baru kemudian diikuti oleh kinerja dan pengalaman.
Dari sisi partai politik, elektabilitas Partai Demokrat, di mana AHY menjadi Ketua Umum berada pada posisi keempat, dengan perolehan suara 10,9 persen.
Tiga posisi teratas, ialah PDI-P (24 persen), Gerindra (13 persen), dan PKB (12 persen).
Menyusul di bawah Partai Demokrat adalah Partai Golkar (9,9 persen) dan PKS (7,5 persen) dan Nasdem (4,3 persen).
Adapun dari 15 parpol yang disurvei, diperkirakan hanya enam parpol ini yang lolos ambang batas parlemen (parliamentary treshold) 4 persen.
Sisanya diperkirakan tidak lolos, termasuk rekan Golkar dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yaitu PPP (3,7 persen) dan PAN (2 persen).
Parpol non parlemen seperti Perindo memperoleh elektabilitas 2,1 persen, Hanura 0,5 persen dan PSI maupun PBB masing-masing 0,3 persen.
Parpol baru seperti Partai Ummat diperkirakan memperoleh elektabilitas 0,2 persen.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Chaerul Umam/Hasanudin Aco, Kompas.com/ Irfan Kamil/Achmad Nasrudin Yahya)
Simak berita lainnya terkait Bursa Capres dan PKS