Turbulensi dikaitkan dengan front, geser angin, badai, dll.
Udara yang tidak teratur dapat terjadi di mana -mana, dari permukaan tanah hingga ketinggian yang jauh di atas.
Namun, turbulensi paling umum disebabkan oleh gunung, aliran jet, dan badai.
Sama seperti gelombang laut pecah di pantai, udara juga membentuk gelombang saat bertemu pegunungan.
Menurut National Geographic, udara tertentu dapat lewat di pegunungan dengan lancar, namun beberapa massa udara akan berputar-putar secara vertikal di pegunungan itu sendiri, karena tidak ada tempat yang dapat dilewati selain naik.
"Gelombang gunung" ini dapat merambat sebagai osilasi yang lebar dan lembut ke atmosfer, tetapi juga dapat pecah menjadi banyak arus yang penuh gejolak, yang disebut sebagai turbulensi.
Baca juga: Angkut 47 Ribu Jemaah Haji, Garuda Indonesia Siapkan 7 Pesawat Berbadan Lebar
Penyebab Turbulensi
Berikut ini penyebab turbulensi, dikutip dari Weather.
1. Turbulensi Mekanik
Turbulensi Mekanik terjadi karena gesekan antara udara dan tanah, terutama medan yang tidak teratur dan rintangan buatan manusia.
Medan ini dapat menyebabkan pusaran dan menciptakan turbulensi di tingkat yang lebih rendah.
Selain itu, gelombang gunung juga dapat menyebabkan turbulensi.
Gelombang gunung adalah pusaran turbulen yang ditemukan melawan arah angin dari punggung gunung.
Kondisi ini dapat menghasilkan beberapa turbulensi paling parah yang terkait dengan agen mekanis.