TRIBUNNEWS.COM - Setelah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengungkapkan kriteria capres dalam pertemuannya bersama Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.
Kini giliran Partai Nasdem yang mengungkapkan kriteria capres yang akan diusung Nasdem.
Wakil Sekjen Partai Nasdem, Hermawi Taslim mengungkapkan kriteria calon presiden yang akan diusung Partai Nasdem dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Menurut Hermawi, Nasdem telah mendapatkan banyak aspirasi dari daerah terkait nama-nama yang dinilai tepat untuk menjadi calon presiden.
Di antara banyak nama tersebut, Hermawi pun mengakui bahwa nama Anies Baswedan telah masuk dalam radar Nasdem untuk Pilpres 2024.
Baca juga: Prabowo Ungkap Kriteria Capres 2024: Kalau Bisa yang Berpengalaman
Mengingat nama Anies Baswedan memang cukup tinggi dalam survei capres.
"Jadi yang pertama masuk radar dari Nasdem adalah aspirasi dari daerah-daerah, itu banyak sekali. Ada belasan kita sebut, tentu termasuk Pak Anies karena surveinya tinggi."
"Nah tentang calon yang akan diusung oleh Nasdem itu kan ada forumnya, forum pengumpulan calon lalu forum pengumuman," kata Hermawi dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Rabu (1/6/2022).
Meski demikian Hermawi mengakui Nasdem telah mempunyai kriteria baku bagi calon presiden yang akan diusung.
Yakni harus orang-orang yang memiliki semangat keindonesiaan yang kuat.
Baca juga: Pertemuan Prabowo-Surya Paloh Buka Peluang Gerindra Koalisi dengan NasDem di Pilpres
"Tapi poin saya kita sudah punya kriteria baku. Kriterianya adalah orang yang punya semangat keindonesiaan yang kuat."
"Kita ingin presiden atau wakil presiden yang akan datang adalah orang yang bisa menjamin bahwa ke-Indonesiaan hari ini akan terus ada," terang Hermawi.
Selain itu, capres yang akan diusung juga harus sesuai dengan roh Nasdem, yakni nasionalis dan demokratis.
Kemudian yang terpenting menurut Hermawi adalah orang tersebut harus mau memberikan jiwa dan raganya untuk bangsa negara.
Baca juga: Ketua Umum Gerindra Prabowo Bertemu Surya Paloh di Kantor Nasdem
"Nasionalis dan demokratis kan itu artinya plural dia bisa melihat fakta bahwa di Indonesia ini ya seperti ini, kita berbeda-beda tapi kita sudah komitmen untuk menjadi satu. Dan lebih penting lagi orang yang bisa mewakafkan seluruh jiwa dan raganya untuk bangsa dan negara," ungkapnya.
Lebih lanjut Hermawi menuturkan, dialog-dialog yang dilakukan Nasdem dengan berbagai tokoh, seperti Airlangga Hartarto, AHY, serta Prabowo Subianto adalah salah satu upaya Nasdem untuk mencari sosok tersebut.
"Itu bagian dari upaya Nasdem untuk mencari sosok itu melalui dialog-dialog dengan Airlangga Hartarto, AHY, hari ini dengan Prabowo dan seterusnya. Jadi kita ingin mencari orang yang bisa meneguhkan politik kebangsaan," pungkasnya.
Baca juga: Prabowo Bertemu Surya Paloh, Nasdem Tepis Isu Koalisi
Prabowo Ungkap Kriteria Capres, Singgung soal Pengalaman
Diwartakan sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengungkapkan kriteria calon presiden yang baik menurutnya untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Hal tersebut disampaikan Prabowo saat melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh di Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta, Rabu (1/6/2022).
Menurut Prabowo, untuk menjadi calon presiden maka orang tersebut harus setia pada pancasila dan UUD 1945.
Karena menurut Prabowo itu merupakan hal yang paling penting.
Selain itu kesetiaan pada pancasila dan UUD 1945 ini tidak boleh hanya sebgai mantra tapi harus sungguh-sungguh dan berkomitmen.
Baca juga: Momen Prabowo Bertemu Surya Paloh, Ketua DPP Nasdem Sebut Bisa Jadi Bahas Koalisi
"Saya kira kita harus ada sosok yang sungguh-sungguh dan komiten setia kepada pancasila UUD 1845, seutuhnya tidak hanya sebagai mantra, saya kira itu yang paling penting," kata Prabowo dalam tayangan Live Breaking News Kompas TV, Rabu (1/6/2022).
Probowo pun menambahkan, selain kriteria di atas, calon presiden tersebut juga harus berpengalaman.
"Dan juga kalau bisa berpengalaman," imbuh Prabowo.
Lebih lanjut Prabowo menuturkan, bahwa sosok capres ini bisa siapa saja, tidak harus dirinya.
"Enggak harus Prabowo, siapa saja," ungkap Prabowo.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)