TRIBUNNEWS.COM - Nama pengusaha sekaligus crazy rich asal Grobogan, Jawa Tengah, Joko Suranto kembali jadi sorotan.
Tak lain setelah Joko Suranto ikut menjadi sponsor dalam ajang balap mobil Formula E ke-9 di Ancol, Jakarta Utara.
Sebelumnya, nama pengusaha properti itu menjadi buah bibir karena telah memperbaiki jalan yang rusak di desanya.
Bahkan ia menggelontorkan dana pribadi sebesar Rp 2,8 miliar untuk membangun kembali jalanan tersebut.
Baca juga: Live Streaming RCTI, Formula E Jakarta 2022: Balapan Rasa Kandang bagi Nyck De Vries
Baca juga: Hasil Kualifikasi Formula E Jakarta, Jean-Eric Vergne Pole, Pembalap Berdarah Indonesia ke-10
Joko Suranto tentu memiliki alasan tersendiri mengapa ikut me-sponsori ajang tersebut.
Menurutnya, ajang Formula E sebagai momentum penting yang perlu mendapat dukungan penuh dan maksimal dari berbagai pihak.
Lantas, siapakah Joko Suranto?
Inilah profil dan sepak terjang Joko Suranto sebagaimana dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber:
1. Sosok Joko Suranto
Dikutip dari Kompas.com, Joko Suranto lahir di Desa Jetis, Grobogan, Jawa Tengah pada 20 Januari 1969.
Ia adalah alumnus Fakultas Hukum (FH) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta tahun 1993.
Dulunya, Joko Suranto merupakan penjual koran yang memilih merantau demi mengubah nasib.
Pria yang kini berusia 53 tahun itu sempat bekerja di bank, tapi tak bertahan lama.
Dia kemudian banting setir membangun bisnis sendiri.
Hingga akhirnya, ia sukses membangun usaha properti dengan bendera Buana Kassiti Group.
Melansir informasi dari situs resmi perusahaan, Buana Kassiti Group beralamat di Kota Bandung, Jawa Barat.
Buana Kassiti Group merupakan sebuah holding company yang dibentuk sejak 2008 dan memiliki sejumlah anak perusahaan.
Perusahaan tersebut memiliki lini bisnis meliputi properti (hunian), hotel, dan finance (Bank Perkreditan Rakyat/BPR).
Kini, Joko Suranto juga menjadi Ketua DPD Real Estat Indonesia (REI) Jawa Barat.
2. Perbaiki Jalan Rusak di Desanya
Nama Joko Suranto semakin tenar setelah aksinya memperbaiki jalan rusak di desanya menggunakan dana pribadi.
Tepatnya jalan di Desa Jetis, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, senilai Rp 2,8 miliar.
Jalan tersebut memiliki panjang 1,8 kilometer dengan lebar 4,5 meter yang saat ini dibangun menggunakan cor beton.
Pembangunan jalan yang menghubungkan tiga desa, yakni Telawah, Jetis, dan Nampu.
Kepala Desa Jetis, Suharnanik mengatakan, kerusakan jalan tersebut terbilang parah sejak 20 tahun silam.
"Jalannya sudah berlubang di mana-mana, kalau musim panas debu pasirnya berhamburan."
"Kalau pas hujan licin juga ada genangan," ungkapnya saat dihubungi TribunJateng.com, Sabtu (16/4/2022).
Kini, jalan rusak tersebut rampung diperbaiki.
Bahkan saat mudik ke kampung halaman, Joko Suranto disambut bak seorang pahlawan oleh masyarakat.
3. Bangun Sejumlah Jalan dan Pesantren
Masih dari Kompas.com, Joko Suranto disebut sebagai sosok yang sudah terbiasa bersedekah.
Hal tersebut pernah disampaikan Kepala Desa Jetis, Suharnanik yang juga kakak kandung Joko.
Sebab, selain membangun jalan di desanya, ia juga pernah membangun jalan di wilayah Kabupaten Bandung.
Tepatnya jalan yang menghubungkan Desa Nagrog dan Desa Narawita, Kecamatan Cicalengka.
Pembangunan jalan sepanjang 800 meter tersebut menelan anggaran lebih dari Rp 1 miliar.
Joko Suranto juga pernah membangun jalan di Desa Melatiwangi, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.
Ia menyebut pembangunan Jalan Cilengkrang menghabiskan anggaran sebesar Rp 500 juta.
Tak berhenti sampai di situ, Joko juga membangun pesantren dan mencetak Al-Quran serta membagikannya secara gratis.
Saat ini, telah terbangun 336 pesantren di Priangan Timur dan telah mencetak ribuan santri dengan berbagai keunggulan.
4. Sponsori Formula E
Terbaru, Joko Suranto ikut menjadi satu di antara sponsor ajang balapan mobil Formula E Jakarta yang sedang berlangsung di Jakarta.
Selain Joko, ada 30 sponsor lain dari berbagai perusahaan swasta yang telah diumumkan ke publik.
Ketika dikonfirmasi, Joko mengakui dan menyebutkan alasan ikut mensponsori Formula E tersebut.
Menurutnya, ajang itu sebagai momentum penting yang perlu mendapat dukungan penuh dan maksimal dari berbagai pihak.
"Saya pribadi melihatnya ajang Jakarta E-Prix ini membawa nama Indonesia di Internasional," katanya dikutip dari TribunJabar.id.
"Jadi, sepatutnya saya dukung walau tantangannya sangat tinggi dan terbukti panitia berhasil mempersiapkan semua dengan baik."
"Bantuan ini saya berikan sebagai kepedulian atau panggilan hati, meski dari segi nominal enggak seberapa."
"Yang lebih pentingnya itu ikut membantu menjaga nama baik Indonesia," lanjutnya, Jumat (3/6/2022).
Kondisi bumi yang mulai terasa pemanasan global (global warming), berbagai kegiatan yang mempromosikan energi berkelanjutan perlu mendapat dukungan, satu di antaranya ajang Formula E.
Sebagai pengusaha properti dan infrastruktur, lanjut Joko, dia pun berfokus dalam hal lingkungan.
"Kami melihat bahwa Formula E itu profilnya menjaga lingkungan maka kami dukung."
"Di masa depan nanti, energi fossil akan habis dan berganti ke energi terbarukan dan lebih ramah lingkungan," ujarnya.
Ia pun menegaskan komitmennya untuk terus mendukung ajang lainnya yang kaitannya dengan energi ramah lingkungan.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Nuryanti) (TribunJabar.id/Muhamad Nandri Prilatama) (Kompas.com/M. Elgana Mubarokah/Muhdany Yusuf Laksono)