News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Koalisi Partai Politik

Fahri Hamzah Kritik KIB: Cuma Kayak Orang Kumpul di Pos Ronda

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah saat ditemui awak media usai agenda diskusi di Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/6/2022).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah mengkritik pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Golkar, PAN dan PPP untuk menghadapi Pilpres 2024.

Menurut Fahri, konsep berpikir pembentukan KIB itu keliru.

"Ini orang-orang bingung karena konsep koalisi tidak ada dalam presidensial. Coba panggil semua ketua umum KIB itu saya kasih tau nggak ada itu namanya koalisi itu, salah berpikirnya, ini keliru," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/6/2022).

Fahri menjelaskan, tak ada istilah koalisi dalam negara yang menganut sistem presidensial.

Dikatakan Fahri, koalisi hanya ada di negara yang menganut sistem parlementer.

"Sebenarnya tidak boleh berkoalisi di dalam sistem presidensial, sebab itu artinya persekongkolan," ucap Fahri.

Baca juga: Soal Capres Partai Gelora, Fahri Hamzah: Saya Jadi Presiden Kan Pantas, Cuma Gak Punya Uang Saja

Fahri juga mengkritik elite-elite partai politik saat ini yang tidak memahami konsep koalisi.

Begitu pula, jika ada partai politik yang sudah menetapkan capresnya.

"Jadi misalnya KIB itu, yang satu ngumpul enggak boleh ngomong dulu soal orang, dia bilang oh kita enggak bicara soal orang-orang, sebaiknya kita bicara platform tapi ada partai yang sudah menetapkan calon, oh menurut kongres kami ketua umum kami harus jadi presiden, lah kacau," ujarnya.

Baca juga: Projo Nilai Koalisi Indonesia Bersatu Manuver Politik Genuine

"Kenapa kacau? karena memang enggak ada sistemnya, itu yang saya bilang kadang elite itu ngumpul-ngumpul enggak pake akal, enggak pake konsep, cuma kaya orang ngumpul-ngumpul di pos ronda, kan enggak boleh begitu," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini