News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tarif Tiket Masuk Borobudur

Menteri BUMN Setuju Harga Tiket Masuk Borobudur untuk Turis Internasional Dibikin Mahal

Penulis: Reza Deni
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Candi Borobudur.

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai kenaikan harga tiket ke atas stupa Candi Borobudur sekira Rp750 ribu adalah hal yang wajar, asal dengan syarat yang dinaikkan untuk wisatawan mancanegara.

"Kalau kita lihat kan, contoh kalau turis internasional ya enggak apa dimahali. Cuma kalau kemarin untuk pelajar Rpv5.000 masih, enggak ada kenaikan," kata Erick di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (7/6/2022).

Namun, dia mengatakan Kementerian BUMN bukanlah kementerian yang mengambil kebijakan terkait kenaikan harga tersebut.

Maka itu, menurutnya, perlu ada sinkronisasi antar kementerian terkait wacana tersebut.

"Karena kadang-kadang tentu kebijakan yang dilakukan tentu oleh kementerian lain, kadang-kadang kita juga baru mengetahui," ungkapnya.

Baca juga: Pemerintah Naikkan Harga Tiket Candi Borobudur, Pakar Budaya UMY: Ini Membuat Masyarakat Geger

Erick mengatakan bahwa Komisi VI DPR mengingatkannya soal daya beli masyarakat.

BUMN diminta menjamin keseimbangan terlebih dahulu soal daya beli masyarakat.

Apalagi perekonomian masyarakat yang baru bangkit pasca pandemi Covid-19.

"Tadi sudah saya sampaikan, kami tentu dari Kementerian BUMN sesuai amanah yang diberikan terus menjaga yang namanya daya beli masyarakat," tegasnya.

Sebagaimana diketahui, baru-baru ini Luhut mengumumkan akan membatasi pengunjung Candi Borobudur dan menerapkan tarif baru untuk tiket masuk bagi turis asing maupun lokal.

Pengunjung lokal diwajibkan membayar tiket Rp 750.000 untuk sekali masuk.

Sementara wisatawan mancanegara, bakal dikenakan tarif USD100 atau jika dirupiahkan setara dengan Rp 1.443.000 (kurs USD1=Rp14.400).

Namun, Luhut berjanji akan mempertimbangkan kekhawatiran dan masukan dari masyarakat mengenai rencana kenaikan tarif masuk ke area stupa Candi Borobudur untuk turis lokal yang dianggap terlalu tinggi.

Luhut menegaskan rencana menerapkan tarif Rp 750.000 bagi wisatawan lokal untuk masuk ke area stupa Candi Borobudur itu belumlah final.

Kebijakan itu masih akan dibahas dan diputuskan oleh Presiden Joko Widodo pada pekan ini.

“Saya mendengar banyak sekali masukan masyarakat hari ini terkait wacana kenaikan tarif untuk turis lokal. Karena itu nanti saya akan minta pihak-pihak terkait untuk segera mengkaji lagi supaya tarif itu bisa diturunkan. Saya sampaikan terima kasih kepada semuanya atas perhatian yang begitu besar kepada warisan budaya kebanggaan kita semua ini,” terang Luhut dalam keterangannya yang dikutip Senin (6/6/2022).

Sebelumnya Luhut lewat postingan di akun instagram pribadinya mengatakan akan menaikkan harga tiket masuk ke kawasan wisata Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.

Luhut menyebut akan menerapkan harga tiket masuk atau karcis sebesar Rp750 ribu untuk wisatawan lokal dan 100 dollar AS (sekitar Rp1,4 juta) untuk turis mancanegara yang hendak pelesir ke Candi Borobudur.

Meski tarif masuk bagi wisatawan lokal akan dikaji lagi, Luhut memastikan rencana kenaikan tarif untuk turis asing menjadi USD100 tidak akan berubah.

Begitu pula tarif untuk pelajar tetap sesuai rencana yang sebelumnya disampaikan, yakni Rp 5.000.

Sementara untuk sekedar masuk ke kawasan candi, tarifnya juga tetap di angka Rp50 ribu seperti saat ini.

Luhut mengatakan rencana pembatasan kuota pengunjung dan kenaikan tarif untuk naik ke area stupa Candi Borobudur merupakan upaya pemerintah menjaga warisan budaya dunia tersebut.

“Candi Borobudur itu kan cagar budaya Indonesia yang ditetapkan sebagai situs Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO. Dengan relief yang sarat makna khususnya bagi umat Buddha dan kita umat manusia, penting bagi kita semua memberi perhatian khusus untuk menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya nusantara tersebut,” ungkap Luhut.

Menurutnya, sebagai situs sejarah, Candi Borobudur memiliki berbagai kerentanan dan juga ancaman.

Berdasarkan kajian dari berbagai ahli yang memberikan masukan kepada pemerintah, kondisi situs bersejarah itu saat ini mulai mengalami pelapukan.

Selain itu, perubahan iklim, erupsi gunung berapi, gempa bumi, juga menjadi tantangan tersendiri.

“Silahkan cek atau tanya ke teman-teman pengelola di sana. Belum lagi perilaku pengunjung yang suka melakukan vandalisme, menyelipkan benda tertentu di sela-sela batu candi, membuang sampah sembarangan, dan yang lebih parah adalah tidak bisa menghargai Candi Borobudur sebagai situs umat Buddha. Ini semua kan perlu penanganan khusus,” ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini