Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Adi Suryanto mengatakan pandemi Covid-19 adalah momentum untuk melakukan digitalisasi pengembangan kompetensi dan kapasitas ASN.
Adi mengatakan pihaknya berupaya mendapatkan energi baru untuk pengembangan kompetensi ASN.
"Pergerakan perubahan birokrasi dengan terus meningkatkan kapasitas kompetensi ASN digarap dengan lebih serius, kreatif, inovatif," ujar Adi melalui keterangan tertulis, Kamis (9/6/2022).
Hal tersebut disampaikan oleh Adi setelah menandatangani Nota Kesepahaman antara LAN dengan Pijar Foundation di Aula Prof. Dr. Agus Dwiyanto, MPA, Kantor LAN, Jakarta, Rabu (8/6/2022).
Saat ini, menurut Adi, LAN berupaya mendukung kebijakan terkait pengembangan kompetensi menuju smart government.
Baca juga: Nadiem: Guru Non-ASN Lolos Passing Grade 2021 Diprioritaskan Pada Seleksi ASN PPPK 2022
"Kami sedang terus berupaya mengejar berbagai ketertinggalan dan membangun cita-cita menuju smart government di masa depan," tutur Adi.
Dirinya berharap agar Nota Kesepahaman tentang Penguatan Kapasitas dan Pengembangan Kompetensi ASN yang telah ditandatangani dapat ditindaklanjuti dengan baik.
Pengembangan kompetensi ASN, menurut Adi, dapat mengakselerasi tercapainya reformasi birokrasi.
“Ini akan memperkuat lagi yang sudah kami lakukan sehingga akan semakin masif. Program ini juga diharapkan tidak hanya menyasar ASN milenial, namun juga juga para ASN senior," pungkas Adi.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Pijar Foundation, Ferro Ferizka Aryananda berharap peningkatan kapasitas dan efisiensi kinerja ASN dapat terwujud.
"ASN Berpijar diharapkan hadir sebagai pelopor dalam peningkatan kapasitas dan efisiensi kinerja ASN, serta mendorong inovasi-inovasi baru terkait alur kerja birokrasi," kata Ferro.
Seperti diketahui, ASN Berpijar merupakan program dalam kesepakatan ini dalam bentuk program pelatihan yang terintegrasi dan diselenggarakan secara inovatif dan mengoptimalkan teknologi.
Kurikulum utama yang diusulkan berupa Future of Media Management, UX/UI Models for Public Sector, dan Government Organisation Branding.
Ketiga kurikulum tersebut membekali birokrat dalam menghadapi tantangan perubahan lingkungan strategis di tengah penrkembangan teknologi digital yang sangat cepat dan pesat.