TRIBUNNEWS.COM - Isu adanya reshuffle dalam kabinet yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo kian menguat.
Pasalnya sejumlah menteri dalam Kabinet Indonesia Maju terlihat mendatangi Istana Kepresidenan pada Selasa (14/6/2022).
Di antaranya ada Menteri Perdagangan Muhammad Lufti, Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil, Wamen ATN/BPR Surya Chandra, hingga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Dilansir Kompas.com, Lutfi terlihat hadir di Istana sekitar pukul 17.00 WIB.
Baca juga: Dipanggil Presiden, Hadi Tjahjanto Mengaku Ngebut di Jalan
Ketika ditanya terkait agenda pertemuannya hari ini dengan Jokowi, Lutfi hanya menjawab singkat.
"Apaan?" katanya.
Kemudian ada Sofyan Djalil yang hadir pada pukul 17.40 WIB.
Sofyan pun mengaku tidak mengetahui terkait alasan pemanggilannya ke Istana.
Baca juga: PDIP Yakin Kadernya di Kabinet Indonesia Maju Tak Akan Terkena Reshuffle: Bahkan Bisa Bertambah
"Enggak tahu. Tunggu saja nanti Pak Presiden. Rapat aja kali," kata Sofyan.
Ada juga Wamen ATN/BPR Surya Chandra yang datang sekitar pukul 17.49 WIB.
Saat ditanya terkait agendanya ke Istana sore ini, Surya enggan menjawab.
Selain itu ada juga Prabowo yang lebih dulu keluar dari Istana pada pukul 16.35 WIB.
Baca juga: Reshuffle Kabinet: Deretan Sosok Ini Muncul di Istana, Hadi Tjahjanto, Sofyan Djalil hingga M Lutfi
Prabowo keluar melewati pintu Bali yang berada di samping Masjid Baiturrahim.
Diketahui pintu tersebut biasanya digunakan untuk lokasi masuknya tamu VVIP Presiden Jokowi.
Meski kedatangan sejumlah menteri ke Istana kian menguatkan isu reshuffle kabinet, tapi hingga kini Istana belum memberikan informasi resminya.
Tak hanya jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju saja yang dipanggil Jokowi ke Istana sore ini.
Baca juga: Reshuffle Kabinet Menguat, Mendag Muhammad Lutfi Mendadak Dipanggil Presiden Jokowi ke Istana
Terlihat mantan Panglima TNI Hadi Tjahyanto juga hadir sekitar pukul 17.35 WIB.
Hadi mengaku dipanggil secara tiba-tiba oleh Jokowi untuk datang ke Istana.
Ia pun tidak mengetahui apa agenda pemanggilannya ke Istana hari ini.
"Baru saja makanya saya ngebut. Wah enggak tau siapa ya saya hanya dipanggil. Enggak tahu apa itu. Wah belum mikir ke sanalah ya (reshuffle kabinet). Ini baru olahraga langsung lari saya," ungkap Hadi.
Baca juga: BREAKING NEWS: Kabar Reshuffle Menguat, Sejumlah Pejabat Mendadak ke Istana, Ada Hadi Tjahjanto
Pramono Anung Jawab Isu Reshuffle Kabinet 15 Juni 2022
Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung pun angkat bicara terkait isu reshuffle yang dikabarkan akan dilakukan pada Rabu (15/6/2022) besok.
Pramono menegaskan bahwa urusan kabinet adalah kewenangan sepenuhnya Presiden Jokowi.
Karena Presiden Jokowi memiliki hak prerogatif untuk mencopot atau mengganti jajaran menterinya.
"Jadi yang namanya kabinet itu kewenangan sepenuhnya presiden. Presiden itu mempunyai hak prerogatif. Presiden mau ganti kapan aja ya terserah presiden. Mau hari ini, mau besok, mau lusa."
Baca juga: Dikabarkan Bakal Direshuffle, Mentan Syahrul Yasin Limpo Beri Tanggapan: Kerja Saja Sekuat-kuatnya
"Tapi kewenangan itu sepenuhnya ada pada presiden," kata Pramono dalam keterangan di laman Setkab.go.id.
Lebih lanjut, Pramono menuturkan bahwa Presiden Jokowi sudah memimpin pemerintahan selama delapan tahun.
Sehingga Presiden Jokowi sudah pasti lebih mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dalam kabinet yang dipimpinnya.
"Ya yang jelas presiden kan beliau sudah 8 tahun di pemerintahan ini dan beliau tahu banget mana yang menjadi kebutuhan dari kabinet ini. Sehingga beliau sangat tahu lah," ungkap Pramono.
Terkait isu masuknya kader PAN dalam kabinet, Pramono tak membantah maupun mengiyakannya.
Baca juga: Isu Reshuffle Kabinet, Deretan Pejabat Dipanggil Jokowi Sore Ini, Mendag Lutfi hingga Hadi Tjahjanto
Ia kembali menekankan bahwa reshuffle kabinet sepenuhnya kewenangan presiden.
Termasuk terkait siapa orangnya, darimana partainya, untuk apa kebutuhannya, hingga kapan waktunya.
"Ya pokoknya itu kewenangan sepenuhnya presiden, maunya kapan, orangnya dari mana, partainya apa, kebutuhannya apa, itu presiden yang tahu."
"Karena pemerintahan ini kan masih dua tahun lagi, sehingga dengan kebutuhan itu presiden yang memutuskan," tegasnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)(Kompas.com/Dian Erika Nugraheny)