Ia mengungkapkan, semua menteri harus fokus menghadapi semua tantangan perekonomian saat ini.
Menurut dia, masyarakat saat ini berharap pemerintah fokus pada penanganan gejolak ekonomi.
Berdasarkan penuturannya, hal ini juga patut digarisbawahi mengingat angka Covid-19 yang mulai naik kembali.
Baca juga: Isu Reshuffle Kabinet, Presiden KSPSI: Saya Mendengar Ada Lima Menteri Diganti
Baca juga: Daftar Menteri dan Politisi yang Dipanggil ke Istana Menjelang Reshuffle Kabinet
Ia menekankan, jangan sampai masyarakat yang akan menanggung semuanya.
"Dengan alasan itu saka kira reshuffle memang sudah waktunya. Menter-menteri yang kurang berkinerja baik bisa digantikan dengan tokoh yang diharapkan bisa bekerja lebih baik," jelas dia.
Selain itu, Piter berharap menteri perdagangan selayaknya diganti.
Hal ini berkaitan dengan kegagalan dalam mengurus kebijakan mengenai sawit beberapa waktu lalu.
"Siapa saja yang akan diganti, Pak Presiden yang lebih tahu," tandasnya.
Sebut Reshuffle Harus Dilakukan Meski Terlambat
Sementara, pengamat politik Ray Rangkuti mengatakan, wacana Presiden Jokowi melakukan reshuffle (perombakan) kabinet memang sudah mendesak.
Sebab menurutnya ada sejumlah menteri yang dia nilai tidak seirama dengan visi presiden.
"Memang terlambat, tapi bukan berarti tidak harus dilakukan. Reshuffle sudah sangat mendesak," kata Ray saat dihubungi Kompas.com, Selasa (14/6/2022).
Salah satu sektor yang disoroti dari pemerintahan Jokowi, yang diharapkan segera melakukan reshuffle, adalah persoalan ekonomi.
Termasuk permasalahan kenaikan harga bahan pangan, salah satunya minyak goreng.