TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik UIN Jakarta, Adi Prayitno, menanggapi soal ketegasan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang menyatakan dirinya kader PDIP, meski diusulkan menjadi calon presiden (capres) dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) NasDem.
Seperti diketahui, Ganjar Pranowo menempati urutan kedua nama yang paling banyak direkomendasikan 29 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NasDem dalam Rakernas lanjutan di JCC, Senayan, Jakarta pada Kamis (16/6/2022).
Menanggapi hal tersebut, Ganjar mengaku merasa terhormat dan mengucapkan terima kasih.
Kendati demikian, ia menegaskan dirinya masih bagian dari PDIP.
"Saya terima kasih mendapatkan kehormatan itu, tapi saya PDI Perjuangan," ungkapnya saat menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Kepala/Wakil Kepala Daerah di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis, dilansir Tribunnews.com.
Baca juga: 3 Nama Paling Banyak Diusulkan dalam Rakernas NasDem untuk Jadi Capres, Paling Banyak Anies Baswedan
Baca juga: Elektabilitas Ganjar Pranowo Unggul hingga Dilirik Nasdem, Pengamat: Itu Sangat Mungkin Terjadi
Menurut Adi, sikap tegas Ganjar itu merupakan upaya sang gubernur untuk mengakhiri spekulasi liar yang menyebut dirinya tertarik maju capres dari partai lain.
Ganjar, kata Adi, ingin memastikan dan menunjukkan bahwa ia tidak tertarik godaan atau tawaran dari partai lain untuk saat ini.
"Ganjar ingin memastikan tidak tertarik dengan godaan dan tawaran dari partai politik lain, itu untuk saat ini," kata Adi kepada Tribunnews.com, Kamis.
Namun, lanjutnya, tidak ada yang bisa menjamin apakah sikap politik Ganjar sama seperti sekarang jika PDIP tak mengusungnya menjadi capres.
Pasalnya, saat ini nama Ganjar menjadi radar sejumlah parpol untuk diusung sebagai capres.
Karenanya, Adi melihat Ganjar saat ini sedang menunggu sikap resmi politik PDIP terkait pencapresan.
"PDIP belum resmi mengumumkan soal siapa capres 2024, tapi siapa yang tahu, siapa yang bisa menjamin sikap politik Ganjar akan sama tetap menolak pinangan dan godaan dari partai lain andai PDIP itu tidak mengusung Ganjar," ucapnya.
"Kalau kemudian akhirnya PDIP tidak merekomendasikan Ganjar, tentu statement politiknya bisa berubah karena godaan terhadap Ganjar semakin kuat."
"Dari KIB misalnya, ada sejumlah partai dari PPP dari dulu kan selalu tuh ataupun PAN memasukan Ganjar juga sebagai nominator," pungkasnya.
Baca juga: Ganjar, Gibran dan Ratusan Kepala Daerah PDIP Tandatangan Surat Pernyataan Disaksikan Megawati
Baca juga: Tanggapan Nasdem Soal Jawaban Ganjar Tetap Kader PDIP Meski Diusulkan Jadi Capres Oleh DPW Nasdem