TRIBUNNEWS.COM, MADIUN - Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo bersama Ketua DPR Puan Maharani meresmikan gedung Kapten Penerbang (KPT PNB) Anumerta Surindro Supjarso di area Lanud Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur, Kamis (16/6/2022).
Marsekal Fadjar dan Puan Maharani, menandai peresmian itu dengan pengguntingan pita serta pembukaan selubung penutup patung Surindro, bersama dua putra Surindro, Muhammad Rizki Pratama serta Muhammad Prananda Prabowo.
Surindro adalah seorang penerbang pesawat tempur TNI AU yang hilang dalam misi latihan di Biak, pada tahun 1971.
Surindro beristrikan Megawati Soekarnoputri, Presiden Kelima RI yang juga Ketua Umum DPP PDI Perjuangan.
Megawati Soekarnoputri hadir di acara peresmian itu secara daring.
Sejumlah anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan hadir.
Yakni Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, Ketua Fraksi PDI Perjuangan Utut Adianto, Sadarestuwati, Mayjen (Purn) TNI Tubagus Hasanuddin, Indah Kurnia, Johan Budi SP, Irene Roba, dan Puti Guntur Soekarno.
Baca juga: Ganjar, Gibran dan Ratusan Kepala Daerah PDIP Tandatangan Surat Pernyataan Disaksikan Megawati
Sebelum prosesi peresmian, dibacakan sejarah hidup Surindro Supjarso, serta penuturan sejumlah mantan rekannya di TNI AU semasa bertugas, yang masih hidup sampai saat ini.
Marsekal Fadjar dalam sambutannya mengatakan, TNI AU sangat mengapresiasi jasa Surindro.
“Atas nama TNI AU kami ingin mengabadikan nama bapak Kapten Penerbang Surindro Supjarso sebagai nama gedung ini. Hal tersebut sebagai wujud rasa hormat kami, rasa bangga kami, sekaligus sebagai bentuk penghargaan atas darma bakti beliau bagi Tanah Air dan angkasa Indonesia,” kata Marsekal Fadjar.
“Semoga gedung ini dapat menginspirasi kami para generasi penerus untuk menimba ilmu pengetahuan udara modern,” tambahnya.
KASAU juga mengutip pernyataan Proklamator RI Soekarno, yang pernah berbicara tentang pentingnya Indonesia menguasai sektor udara menghadapi perang modern.
"Beliau menyampaikan, kuasailah udara untuk melaksanakan kehendak nasional, karena kekuatan nasional di udara faktor yang menentukan dalam perang modern," ujar Marsekal Fadjar.
"Apa yang beliau sampaikan sangat tepat dan nyata. Kekuatan udara adalah kemampuan yang strategis dan harus dimiliki sebuah bangsa," ungkap Fadjar.