TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menyematkan Brevet Kehormatan Hidro-Oseanografi TNI AL kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono di Anjungan KRI Rigel-933 yang sandar di Dermaga Kolinlamil, Jakarta Utara pada Kamis (16/6/2022).
Penyematan tersebut disaksikan pula oleh Komandan Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL (Danpushidrosal) Laksamana Madya TNI Nurhidayat.
Usai kegiatan, Yudo menjelaskan brevet kehormatan tersebut diberikan kepada Trenggono sebagai bentuk penghargaan atas dukungan yang diberikan Trenggono bagi kemajuan Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL (Pushidrosal).
Selain itu, kata Yudo, Trenggono juga telah memberikan dukungan kepada kinerja TNI AL secara keseluruhan.
"Kenapa saya berikan kepada beliau atas pertimbangan beliau telah memberiksan support danĀ memberikan kemajuan kepada hidro oseanografi, memberikan support kepada TNI AL secara keseluruhan," kata Yudo di Dermaga Kolinlamil Jakarta Utara pada Kamis (16/6/2022).
Baca juga: KSAL Berangkatkan KRI Rigel-933 Bawa Prajurit, Akademisi, dan Peneliti Ekspedisi Jala Citra-2 2022
Yudo menjelaskan selama ini pihaknya telah menjalin kerja sama dengan KKP.
Sejumlah kerja sama yang terselenggara, kata Yudo, di antaranya adalah pengawasan sumber daya alam di laut serta perikanan.
Saat ini, kata Yudo, kerja sama antara TNI AL dan Kementerian KKP di sektor survei hidro-oseanografi tidak kalah penting.
"Ini sangat penting karena menyangkut keamanan dan keselamatan pelayaran juga dampak yang dihasilkan nantinya," kata Yudo.
Sementara itu, Trenggono menyampaikan kebanggannya atas penyematan brevet tersebut.
Menurutnya, Pushidrosal berperan sangat penting baik dari aspek mitigasi bencana, ekologi, maupun ekonomi.
Ia juga menyatakan akan mendukung penuh apa yang dilakukan oleh Pushdirosal.
"Ke depan saya meyakini ini harus semakin dieratkan kerja sama antara KKP dan TNI Angkatan Laut. Jadi bisa sharing data yang kemudian kita bisa juga optimalisasi khsusunya untuk menjaga ekologi dan sekaligus juga kemudian pengembangan dari aspek ekonomi," kata Trenggono.