News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bursa Capres

Pengamat Sebut Nasdem Sulit Usung Ganjar atau Anies di Pilpres 2024, Ini Alasannya

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan paling banyak diusung Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem untuk menjadi calon presiden (capres).

Dari 34 DPW Nasdem di seluruh Indonesia, 32 diantaranya mengusung Anies.

Kemudian, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi nama kedua yang paling banyak diusulkan.

Sebanyak 29 DPW Nasdem mengusulkan Ganjar Pranowo menjadi capres.

Disusul urutan ketiga Menteri BUMN Erick Thohir dengan 16 suara.

"Perlu dicatat bahwa dalam pengambilan keputusan rekomendasi oleh SC (Steering Comittee) tidak dilakukan atas dasar voting, namun mengacu pada tata tertib yang telah disampaikan, yaitu musyawarah untuk mufakat," ujar Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Kamis (16/6/2022).

"Dan karenanya, jumlah atau angka usulan tidak menentukan ranking usulan," imbuhnya.

Baca juga: Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Dominan Diusulkan DPW Partai NasDem Jadi Capres 2024

Kemudian, masih banyak nama tokoh lain yang muncul dalam rapat kerja nasional (rakernas) yang diselenggarakan Nasdem ini.

Diantaranya seperti Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Menteri BUMN Erick Thohir, Menparekraf Sandiaga Uno, hingga Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel.

Lalu siapa yang bagus diusung Nasdem? Ganjar atau Anies?

Pengamat Politik Mohamad Qodari mengatakan baik Ganjar maupun Anies sulit untuk diusung Nasdem jadi capres 2024.

Mengapa?

"Nasdem ingin capres memberikan efek ekor jas (coat-tail effect) berimbas kepada perolehan suara partai di Pemilu," ujar Qodari ketika dikonfirmasi.

Menurut dia jika mencalonkan Anies maka hal itu sulit diperoleh Nasdem.

"Mencalonkan Anies memang surveinya tinggi juga. Tapi Anies meski salah satu deklarator Nasdem tapi pemilih Anies mayoritas dari kalangan Islam yang notabene pendekatan ideologinya Islam," ujar Qodari.

Sementara Nasdem adalah partai berbasis nasionalis.

"Kalau Anies dicalonkan PKS tepat. Nasdem karena partai nasionalis maka nanti jurkam Nasdem kalau kampanye susah sosialisasikan Anies yang basisnya Islam," kata Qodari.

"Lahan Nasdem tidak cocok dengan Anies.  Coat-tail effect tidak tercapai dan risikonya bisa resistensi. Sial sekali kalau caleg atau jurkam Nasdem tidak didukung simpatisan Nasdem tapi justru mendapatkan penolakan," ujarnya menambahkan.

Bagaimana dengan Ganjar?

Menurut Qodari juga akan muncul masalah kalau Nasdem mencapreskan Ganjar.

"Akan jadi provokasi ke PDIP untuk calonkan nama lain. Misalnya Puan Maharani. Kalau itu terjadi maka basis suara Puan dan Ganjar di Jateng dan Jatim akan terbelah," katanya.

Bagi PDIP ini akan berbahaya sebab suara Puan dan Ganjar akan kalah dengan capres atau partai lain karena keduanya berebut di basis massa PDIP yang sama.

Kalau Nasdem calonkan Erick Thohir?

Menurut Qodari yang paling masuk akan dicalonkan Nasdem adalah Erick Thohir.

Menteri BUMN Erick Thohir urutan ketiga yang direkomendasikan sebagai Capres Nasdem setelah Ganjar dan Anies.

"Yang  tidak problematis adalah Erick Thohir. Sebab tidak ada kesulitan Nasdem sosialisasikan Erick Thohir pemilih Nasdem karena tidak ada problem menjual Erick ke konstituen Nasdem yang mayoritas dari kalangan nasionalis," ujar Qodari.

Dari kalangan Islam Moderat, menurut Qodari, nama Erick Thohir juga relatif diterima sebab berasal dari keluarga NU.

"Erick Thohir kan keluarga besar Ansor," kata dia.

Meski dia mengakui survei Erick Thohir surveinya belum sebesar Anies atau Ganjar.

Berikut nama-nama yang muncul untuk diusung jadi capres oleh 34 DPW Nasdem dari tertinggi ke terendah:

1. Anies Baswedan: 32

2. Ganjar Pranowo: 29

3. Erick Thohir: 16

4. Rachmat Gobel: 14

5. Andika Perkasa: 13

6. Syahrul Yasin Limpo: 7

7. Lestari Moerdijat: 6

8. Prananda Surya Paloh: 5

9. Ahmad Sahroni: 4

10. Ridwan Kamil: 4

11. Khofifah Indar Parawansa: 4

12. Dudung Abdurachman: 2

13. Mathius Awoitauw: 2

14. Ahmad Ali: 2

15. Viktor Laiskodat: 1

16. Siswono Yudo Husodo: 1

17. Herman Deru: 1

18. Surya Paloh: 1

19. Isran Noor: 1

20. Tuan Guru Bajang: 1

21. Sandiaga Uno: 1

22. Wahidin Halim: 1

23. Siti Nurbaya Bakar: 1

24. Sofyan Kalio: 1

25. Syarif Fasha: 1

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini