Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan, dirinya tetap kader PDIP meski masuk dalam rekomendasi calon presiden (capres) dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Nasional Demokrat (NasDem).
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai pernyataan itu wajar dilontarkan oleh Ganjar.
"Ini pernyataan normatif saja dari Ganjar dan itu wajar dilajukan Ganjar karena kalau Ganjar tidak berkata seperti itu justru akan berbahaya bagi dirinya karena bisa dianggap pengkhianat sejak dini," kata Ujang kepada Tribun, Jumat (17/6/2022).
"Pernyataanya bisa berubah setiap saat lah, ini kan antisipasi seandainya nanti PDIP tidak mengusung Ganjar maka dalam konteks tertentu bisa saja nanti lari Ganjar itu," lanjutnya.
Baca juga: Namanya Ramai Dibahas soal Capres, Ganjar: Biarkan Itu Jadi Dinamika
Selain itu, Ganjar dinilai masih realistis karena saat ini masih kader dan dibesarkan oleh PDIP.
Menurut Ujang Ganjar tidak ingin grasah grusuh menerima pinangan partai lain soal urusan capres.
Apalagi, nama Ganjar belum menjadi rekomendasi resmi hasil Rakernas NasDem.
"Apa yang dilukakannya saat ini adalah masih kader PDIP dan menghormati keputusan NasDem itu dan sebenarnya bujan tanda apa-apa, tidak ada tanda juga bahwa Ganjar akan nyapres dari PDIP atau tidak," ucapnya.
Sebanyak 34 petinggi Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem memberikan usulan atau rekomendasi nama sosok untuk menjadi bakal calon Capres yang akan diusung Partai NasDem pada Pilpres 2024 nantinya.
Baca juga: Ganjar soal Capres: Tugas Saya Sebagai Gubernur Jauh Lebih Penting
Adapun usulan itu diserahkan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem untuk nantinya ditentukan tiga nama oleh DPP.
Berdasarkan rapat pleno yang dilakukan masing-masing DPW beberapa nama figur muncul.
Di mana dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) partai NasDem yang digelar pada Kamis (16/6/2022) ini, nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah dominan diusulkan oleh DPW Partai NasDem.
Jika ditotal ada 32 DPW Nasdem yang menjagokan orang nomor satu di DKI Jakarta itu maju sebagai Presiden.