TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera bicara soal efek ekor jas atau coattail effect jika partainya salah memilih calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres) yang diusung di Pilpres 2024 mendatang.

Menurut Mardani Ali Sera, kontestasi politik pada 2024 tak hanya pemilihan presiden, terdapat pula pemilihan legislatif (Pileg) maupun pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang juga bakal berlangsung.

Mardani Ali Sera menuturkan pemilihan figur capres dan cawapres yang diusung PKS harus mampu mendorong partai dalam torehan target di Pileg maupun Pilkada.

Dengan kata lain, figur yang diusung partai PKS harus bisa memberikan efek ekor jas.

"Ada tiga pemilu di 2024. Tapi Pilpres penentunya. Kalau benar strategi dan pilihan capres cawapres maka bisa mendorong target di Pileg dan Pilkada. Di Pileg teori coattail effect bisa membuat para caleg mudah mensosialisasikan diri pada masyarakat," kata Mardani Ali Sera  saat dikonfirmasi, Selasa (21/6/2022).

Mardani Ali Sera mencontohkan banyak calon legislatif (caleg) asal PKS yang masuk menjadi anggota dewan karena terdorong pilihan capres di Pileg 2019 lalu.

Hal ini bisa menjadi pembelajaran bagi PKS.

"Di 2019, para Caleg banyak masuk melalui jalur Capres. Presiden terpilih di 2024 akan dilantik pada 20 Oktober 2024. Dan pilkada dilaksanakan pada 27 November 2024. Waktu 5 pekan itu masih masuk periode histeria dan bulan madu Presiden terpilih 2024," jelas Mardani Ali Sera.

Baca juga: Gelar Rapimnas, PKS Rencanakan Pemenangan Partai hingga Bahas Penjajakan Koalisi

Lebih lanjut, Mardani Ali Sera menuturkan bahwa pemilihan capres yang tepat juga berpotensi bagi partai untuk dapat memenangkan jagoannya di Pilkada 2024.

"Dan jika ingat kampanye untuk Pilkada 2024, besar kemungkinan calon pilkada dukungan Presiden terpilih 2024 akan menang. Jadi buy one get three. Beli satu dapat tiga. Benar dan tepat strategi dan pilihan capres dan cawapres akan menang di Pilpres, Pileg dan Pilkada," pungkasnya.