Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta seluruh jajaran partai untuk tetap menghormati dan menilai perempuan sejajar dengan kaum laki-laki.
Megawati bahkan menegaskan jika ada kader yang tidak sependapat atau melanggar arahan itu maka dipersilakan untuk mundur dari PDIP.
Hal ini disampaikan Megawati dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/6/2022).
"Jadi siapa pengikut PDI Perjuangan? Kalau tidak sejajar dengan kaum perempuan, out! (keluar). Nah gitu. Ayo, yang perempuan tepok tangan meriah," kata Megawati bersemangat.
Baca juga: Rayakan Ulang Tahun Jokowi Ke-61, Megawati Beri Potongan Tumpeng saat Rakernas PDIP
Lebih lanjut, Presiden kelima RI ini juga mengungkapkan keheranannya karena hingga kini masih banyak perempuan yang belum terlibat aktif.
Padahal, saat ini sudah pada zaman yang demokrasi bebas aktif.
Namun, kaum perempuan hanya dinilai sekadar melihat, tanpa diminta berperan aktif.
"Bagian dari kontemplasi saya, sering berpikir, kenapa ya kita sudah merdeka, berdaulat, bebas dan aktif. Tapi kaum perempuannya kok masih disuruh ndeleng (melihat) terus," ungkap Megawati.
Ia pun mengajak semua perempuan untuk terus bermimpi yang tinggi.
Bahkan, kata Mega, tidak menutup kemungkinan untuk perempuan menjadi presiden seperti dirinya.
"Hayo, betul lho. Karena apa, jangan bedakan. Bedakan sekali dengan segala maaf dan hormat saya, agama Islam itu tidak membedakan antara laki dan perempuan," jelas Megawati.