Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sosial yang juga Ketua DPP PDIP Bidang Kebudayaan Tri Rismaharini atau Risma mengaku sempat empat kali menolak ketika ditawari jadi menteri.
Risma mengatakan, tawaran itu datang dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Sudah 4 kali saya menolak ke Ibu (Megawati)," kata Risma di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (22/6/2022).
Risma mengaku, tawaran pertama ketika Jokowi memenangkan pemilihan umum (Pemilu) 2014.
Baca juga: Risma: Target PDIP di 2024 Bukan Hanya Menang, Melainkan untuk Masa Depan Indonesia Lebih Baik
"Kemudian Pak Jokowi pertama menang saya (bilang) matur nuwun Bu saya enggak mau jadi menteri," ujarnya.
"Terus yang kedua Pak Jokowi menang saya ditelepon posisi di Jerman saya sampaikan enggak Ibu. Kemudian Pak Jokowi di Surabaya telepon saya, endak pak, saya selesaikan di wali kota dulu," sambungnya.
Risma juga mengaku belum terpikir untuk maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta tahun 2024.
Ia menegaskan, dirinya akan menuntaskan tugasnya di Kementerian Sosial (Kemensos).
"Saya sekali lagi, saya enggak pernah membayangkan jadi apa saya. Karena bagi saya jabatan itu enggak bisa diminta," kata Risma.
Risma juga mengatakan, PDI Perjuangan belum mendorongnya maju dalam kontestasi politik tersebut. Bahkan, komunikasi soal kemungkinan tersebut masih nihil.
"Enggak ada (komunikasi,red), saya harus kerja memang konsentrasi penuh," terang Risma.
Risma juga masih menimbang-nimbang jika nantinya didorong maju Pilgub DKI Jakarta 2024.
Pasalnya, dirinya pernah menolak empat kali ketika diminta menjadi Menteri Sosial saat masih menjabat sebagai Wali Kota Surabaya.
"Menteri itu sudah empat kali saya menolak. Saya bilang ke Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo) mau selesaikan wali kota dulu," jelas Risma.