Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Maman Imanulhaq angkat bicara mengenai memanasnya kembali hubungan antara Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dengan putri Gus Dur, Zannuba Arifah Chafsoh alias Yenny Wahid.
Kiai Maman menegaskan, Gus Dur, adalah milik semua, tidak bisa dikerdilkan dengan klaim bahwa Gus Dur cuma milik segelintir orang saja.
Dia juga menyebut, PKB di bawah kepemimpinan Cak Imin selalu menjadikan pemikiran Gus Dur dalam setiap landasan perjuangan partai.
"Di PKB, nilai-nilai Gus Dur juga terus jadi marwah perjuangan. Cak Imin pun selalu menekankan semua pengurus membawa pemikiran-pemikiran Gus Dur untuk tiap rencana aksi," kata Kiai Maman, dalam keterangannya, Jumat (24/6/2022).
Baca juga: Kembali Memanas, Hubungan Cak Imin dengan Keluarga Gus Dur Bisa Pengaruhi Raihan Suara PKB di Pemilu
Cak Imin, kata Kiai Maman, membawa PKB menjadi satu-satunya partai yang menggabungkan antara spiritualitas dengan diskusi tentang demokrasi, green party, HAM, sampai isu gender, sesuai dengan napas perjuangan Gus Dur.
Nilai lain yang kini terus diteladani banyak elite PKB, Gus Dur sebagai sosok yang senang bersilaturahmi, menyambungkan nilai kebangsaan dengan semua golongan, termasuk lintas agama, suku, dan budaya.
"Gus Dur pula tidak segan untuk menyapa anak-anak muda. Ia bicara dengan bahasa-bahasa yang dipahami oleh mereka. Sisi humanis ini menjadi identitas bagi kepengurusan PKB di semua tingkat," ucap Anggota Komisi VIII DPR RI itu.
Kiai Maman pun paham atas narasi terbuka Cak Imin dan Yenny Wahid.
Menurutnya, daripada saling sindir atau pakai buzzer untuk menyerang pribadi, lebih baik seperti Cak Imin dan Mbak Yenny, dua anak ideologis Gus Dur yang memilih perang narasi sendiri.
"Belajar dari keduanya, kita mengingat cara Gus Dur bahwa konflik adalah salah satu upaya untuk mencerdaskan publik," pungkasnya.
Sebelumnya, Yenny Wahid, menyentil langsung Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Yenny mengimbau agar politisi yang hasil survei elektabilitas tidak terlalu mengangkat, tidak perlu ngotot mencalonkan diri pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Tak usah terlalu ngotot," ujar Yenny saat berkunjung ke Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Rabu, 22 Juni 2022.
Baca juga: Loyalis Gus Dur Sebut Muhaimin Iskandar Gagal Pahami Pernyataan Yenny Wahid
Direktur Wahid Foundation ini juga meminta Cak Imin untuk tidak berseberangan dengan Nahdlatul Ulama (NU).
Menurutnya, jangan sampai karena ego politik, seseorang menghalalkan segala cara.
"Karena tentu akan merugikan konsituen PKB sendiri," katanya.
Yenny Wahid membalas pernyataan Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin), yang menyebutnya selalu ikut-ikutan mengatur PKB.
Yenny Wahid meminta Cak Imin tak terlalu serius dan tak dibawa perasaan (baper).
Pasalnya, ia bukan pengikuti PKB Cak Imin, melainkan PKB ayahnya, almarhum KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
"Hahaha inggih Cak. Tapi ndak usah baper to, Cak. Dan memang benar, saya bukan PKB Cak Imin. Saya kan PKB Gus Dur," kata Yenny melalui akun Twitter @yennywahid, seperti dikutip Kamis (23/6/2022).