News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kunjungan Jokowi ke Rusia dan Ukraina

Ancaman Pasukan Gelap hingga Rudal Meledak, Keamanan Melekat Jokowi Diminta Waspadai 3 Hal Ini

Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Jokowi (tengah) dijadwalkan akan menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) pada akhir Juni 2022. Ridlwan Habib menyebut 3 risiko keamanan yang perlu diwaspadai Paspampres dan komunitas intelijen Indonesia yang mengawal Jokowi di Ukraina dan Rusia.

Menurutnya, Paspampres juga akan membawa senjata laras panjang dengan amunisi yang jumlahnya tidak terbatas.

"Dari pihak Ukraina juga sudah memberi kita keleluasaan untuk membawa senjata laras panjang sesuai dengan jumlah personel Paspampres," ujarnya.

Tri menjelaskan sebanyak 39 anggota Paspampres akan berangkat mengamankan kunjungan Jokowi di kedua negara.

Jumlah tersebut terdiri atas 19 orang Paspampres yang melekat dengan presiden, 10 orang tim penyelamatan (matan) dan 10 orang tim advance (pendahulu).

Seluruh tim pengamanan yang bertugas menjaga presiden selama mengunjungi Ukraina dan Rusia berasal dari satuan Paspampres.

Mereka nantinya melakukan deteksi dini berbagai risiko keamanan saat Presiden Jokowi berangkat menemui Presiden Ukraina ataupun Rusia.

Baca juga: Tim Elite TNI Kawal Jokowi Saat Kunjungi Ukraina yang Perang dengan Rusia, Ada Kopassus dan Denjaka

"Dan Paspampres ini banyak terdiri dari pasukan. Pasukan khusus juga sehingga alhamdulillah kita juga tidak terlalu khawatir karena Paspampres ini ada dari Kopassus, ada dari Denjaka, ada dari Paskhas. Alhamdulillah kita percaya diri," tambahnya.

Kunjungan Presiden ke Ukraina dan Rusia diapresiasi

Pengamat yang juga merupakan Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana mengapresiasi rencana kunjungan Presiden Jokowi ke Rusia dan Ukraina yang diumumkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi pada Rabu (23/6/2022).

Ia menilai rencana kunjungan Jokowi yang sedianya akan dilakukan akhir Juni tersebut belum terlambat, mengingat situasi perang yang masih berlanjut di Ukraina.

"Rencana kunjungan ini sama sekali tidak terlambat mengingat perang di Ukraina masih berlangsung sampai hari ini dan beberapa waktu ke depan," kata Hikmahanto Juwana dalam pernyataan tertulis, Kamis (23/6/2022).

Menurutnya, rencana kunjungan Presiden tersebut patut diapresiasi karena 4 hal mendasar.

Baca juga: Golkar Nilai Kunjungan Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia Langkah Tepat

Pertama, Indonesia sebagai Presiden G20 telah mengambil inisiatif untuk menciptakan perdamaian dan menghentikan tragedi kemanusiaan di Ukraina.

Bahkan Indonesia berupaya mencegah terjadinya tragedi pangan dunia.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini