TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi keberadaan Sesar Baribis yang terbukti aktif.
Sesar Baribis ini berpotensi menimbulkan gempa di wilayah Jakarta.
Potensi gempa yang terjadi cukup signifikan.
Laju geser sesar tersebut mencapai sekitar 5 milimeter per tahun.
Baca juga: Riwayat Sesar Baribis Aktif hingga Jakarta Terancam Gempa, BMKG: Ini Patut Diwaspadai
Gempa kecil pun bahkan disebut bisa menimbulkan kerusakan.
Wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Karawang, Purwakarta diharapkan menerapkan mitigasi yang konkret.
Lalu apa itu sesar baribis?
Sesar Baribis merupakan sesar aktif yang membentang dari timur hingga barat Pulau Jawa.
Sesar Baribis disebut sebagai sesar terpanjang di Pulau Jawa.
Mengutip KompasTV, dalam jurnal internasional Elsevier pada tahun 2016 yang dipublikasikan oleh ahli geodasi Australia Achraf Koulali, Sesar Baribis membentang sepanjang 25 kilometer di selatan Jakarta.
Dampak Sesar Baribis
Jalur sesar tersebut memiliki potensi gempa yang cukup siginifikan.
Baca juga: Info Cuaca BMKG Senin 27 Juni 2022: Waspada Hujan di Sejumlah Wilayah
Hal tersebut disampaikan oleh Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.
"Tentu saja dengan keberadaan jalur sesar aktif ini maka berpotensi terjadi gempa. [...] Hasil kajian menunjukkan adanya tingkat kompresi yang tinggi, diduga terkait dengan area yang terkunci. Ini yang patut diwaspadai," ujar Daryono, Jumat (24/6/2022), dikutip dari Kompas.com.
Daryono menjelaskan, struktur Sesar Baribis diperkirakan memiliki panjang sekitar 100 kilometer.
Jalur Sesar Baribis terbagi ke dalam beberapa segmen yang panjangnya bervariasi.
Beberapa segmen itu adalah segmen Jakarta yang terbentang di sisi selatan Jakarta, lalu di sebelah timur ada segmen Bekasi-Purkawarta.
Ia membenarkan bahwa Jakarta berpotensi dilanda gempa.
Berdasarkan catatan BMKG, aktivitas gempa kerak dangkal akibat sesar aktif berkekuatan kecil pun dapat memicu kerusakan.
BMKG memiliki catatan gempa kecil dengan magnitudo 4,5 mampu menimbulkan kerusakan karena hiposenternya dangkal sehingga episenternya dekat dengan permukaan.
"Penting menerapkan upaya mitigasi yang nyata atau konkret di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Karawang, Purwakarta dan sekitarnya yaitu dengan mewujudkan bangunan tahan gempa dengan struktur yang kuat serta perencanaan tata ruang berbasis risiko gempa yang mengacu pada peta mikrozonasi bahaya gempa dalam skala detil". sambungnya.
Seluruh lapisan masyarakat juga perlu memahami keterampilan menyelamatkan diri saat gempa terjadi.
Perlu ada edukasi masif dan latihan evakuasi yang berkelanjutan.
Respon Gubernur DKI Jakarta
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, berencana mengecek keaktifan Sesar Baribis.
"Tentu saja, dengan keberadaan jalur sesar aktif ini maka berpotensi terjadi gempa," ujar Koordinator Bidang Mitigasi gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan tertulisnya dikutip Minggu (26/6/2022).
"Jika mencermati data gempa hasil monitoring BMKG tampak segmen selatan Jakarta ini memang belum menunjukkan aktivitas gempa, tetapi hasil kajian menunjukkan adanya tingkat kompresi yang tinggi, yang diduga terkait dengan area yang terkunci. Ini yang patut diwaspadai," lanjutnya.
(Tribunnews.com, Widya) (Kompas.com, Ivany Atina Arbi) (KompasTV, Dian Nita)