TRIBUNNEWS.COM - Anda pasti sering mendengar kata ikan duyung dalam cerita dongeng.
Apakah ikan duyung ini memang benar-benar ada ataukah hanya mitos?
Dikutip dari kkp.go.id, duyung ternyata memang benar-benar ada.
Duyung yang sebenarnya memiliki bentuk seperti ikan namun memiliki bentuk badan montok dengan panjang sekitar 2,4 – 3 meter dengan berat 230 – 930 kg.
Duyung atau yang biasa disebut dugong sebenarnya bukan termasuk dalam jenis klasifikasi ikan, namun ia termasuk dalam jenis hewan mamalia seperti paus dan lumba-lumba.
Baca juga: Cita Citata Beraksi Jadi Duyung di Sinetron Tiara Cinta
Mengutip dari worldwildlife.org, duyung atau dugong ini adalah sepupu manatee yang berbentuk montok tetapi memiliki ekor seperti ikan dan lumba-lumba.
Duyung merupakan mamalia yang tinggal di wilayah atau habitatnya di area laut.
Bentuknya yang besar, membuat duyung atau dugong ini disebut sebagai "sapi laut".
Duyung merumput dengan damai di rumput laut di perairan pantai dangkal di Samudra Pasifik India dan barat.
Status duyung saat ini termasuk dalam hewan langka yang rentan akan kepunahan.
Baca juga: Cita Citata Akting Lagi, Kini Jadi Duyung, Rasakan Proses Syuting yang Tak Mudah
Duyung termasuk dalam jenis hewan herbivora, yang memiliki kemampuan bertahan hidup hingga 70 tahun.
Duyung memiliki moncong berbulu dan bibir kasar yang sensitif serta digunakan untuk mengunyah.
Ia juga memiliki ekor duyung berbentuk homo cercal yang berfungsi sebagai pendorong ketika di air.
Menurut nationalgeographic.com, mamalia ini dapat bertahan di bawah air selama enam menit sebelum muncul ke permukaan.
Baca juga: Nelayan Lombok Tengah Temukan Bangkai Duyung Kerbau, Dagingnya Dibagi-bagikan kepada Warga
Klasifikasi Duyung atau Dugong
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Mamalia
Ordo : Serenia
Family : Dugongidae
Genus : Dugong
Spesies : Dugong dugon
Baca juga: Jadwal TVRI Belajar dari Rumah Senin 22 Juni 2020, Bona dan Kawan-Kawannya: Putri Duyung Kecil
Reproduksi Duyung
Dugong betina dan jantan memiliki bentuk luar yang sama (monomorphic).
Untuk membedakan jenis kelaminnya adalah dilihat dari posisi celah kelaminnya (genital aperture) terhadap anus dan pusar (umbilicus), sedangkan betina celah kelaminnya (vagina) terletak lebih dekat ke anus.
Duyung siap bereproduksi ketika berusia 9-10 tahun dengan usia kandungan selama 12 – 14 bulan dan pada umumnya hanya melahirkan seekor anak dalam satu kali proses reproduksi.
Duyung betina memiliki satu anak setelah kehamilan selama setahun.
Induk duyung biasanya akan membantu anaknya hingga dapat mencapai permukaan dan mengambil napas pertama.
Seekor duyung muda tetap dekat dengan induknya selama sekitar 18 bulan.
Seekor duyung umumnya memiliki jarak kehamilan selama 2,5 – 7 tahun.
Dilansir kkp.go.id, duyung tersebar di berbagai wilayah termasuk Indonesia.
Di Indonesia, duyung tersebar di Papua, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sumatera, Timor Timur, Maluku, barat laut dan tenggara Jawa, pantai selatan Jawa Timur dan pantai selatan Kalimantan (Budiono, 2003).
Duyung termasuk dalam hewan yang rawan akan perburuan.
Maka duyung ini termasuk dalam hewan yang harus dijaga kelestariannya.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)
Berita lain terkait Ikan Duyung