News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

KSP Moeldoko Tegaskan Pandemi Covid-19 Belum Berakhir: Ojo Kesusu Lepas Masker!

Penulis: Reza Deni
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga memakai masker saat berada di jalur pedestrian Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (18/5/2022). KSP Moeldoko meminta masyarakat untuk tidak terburu-buru melepas masker karena pandemi Covid-19 belum berakhir.

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko menegaskan bahwa pandemi Covid-19 belum selesai. Hal tersebut mengacu pada data positivity rate DKI Jakarta mencapai 13,7 persen per 27 Juni 2022.

"Positivity rate Covid-19 di atas 5 persen bukti kuat pandemi belum selesai," kata Moeldoko kepada wartawan, Selasa (28/6/2022).

Diketahui, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan angka di bawah 5 persen sebagai tolak ukur terkendalinya kasus di masyarakat.

Standar ini mencakup hasil yang didapatkan baik dari rapid antigen maupun PCR, tergantung kondisi masing-masing negara.

Baca juga: Covid-19 Naik Lagi, Pakar Epidemiologi Sarankan Pemerintah Gencarkan Pemakaian Masker

Moeldoko mengatakan, meski positivity rate DKI Jakarta sudah melampaui standar WHO, pembatasan aktivitas masih belum diperlukan karena kapasitas rumah sakit masih memadai.

Meakipun begitu, dia meminta kepada masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dan melakukan vaksin booster, agar tidak terjadi kenaikan kasus dan positivity rate Covid-19.

"Kalau masyarakat masih cuek protokol kesehatan dan cuek vaksin booster maka kemungkinan kasus akan terus melonjak. Ojo kesusu (jangan tergesa-gesa) lepas masker," ujar Moeldoko.

Sebagai informasi, data Kementerian Kesehatan per 27 Juni 2022 menunjukkan, positivity rate Indonesia masih di bawah standar WHO, yakni 2,7 persen.

Sementara untuk jumlah kasus Covid-19, terjadi penambahan sebanyak 1.445 kasus.

DKI Jakarta menjadi provinsi yang melaporkan penambahan kasus terbanyak, yakni 838 kasus.

Dari jumlah tersebut, 791 merupakan transmisi lokal dan 47 lainnya Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).

Kenaikan positivity rate dan kasus Covid-19 diakibatkan varian baru yang sudah masuk ke Indonesia, yakni Omicron BA.4 dan BA.5.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini