Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal mengggelar Musyawarah Rakyat (Musra) di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (27/8/2022) mendatang.
Ketua Dewan Pengarah Musra Andi Gani Nena We mengatakan, acara tersebut tak tidak dibiayai siapa pun, termasuk pihak Presiden Jokowi.
"Ini harus dicatat. Acara tidak sepeser pun ada dari Istana dari Pak Jokowi, enggak ada sama sekali," kata Andi dalam konferensi pers di Jakarta Theater, Jakarta Pusat, Rabu (29/6/2022).
Kendati demikian, Andi menuturkan, kemungkinan besar Jokowi hadir dalam acara tersebut.
"Kemungkinan besar beliau hadir, karena kita undang sebagai tamu, sebagai anak bangsa. Pak Jokowi hadir melihat proses buttom up yang berasal dari rakyat," ujarnya.
Baca juga: Relawan Jokowi Bakal Gelar Musyawarah Rakyat di 34 Provinsi untuk Cari Pemimpin Berkualitas
Andi menegaskan, Jokowi hadir dalam acara tersebut bukan dalam kapasitas sebagai inisiator.
"Presiden kemungkinan besar akan hadir, tapi dalam kapasitas kita undang bukan sebagai inisiator," ungkapnya.
Sementara, Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi mengatakan, pihaknya sengaja memilih Solo agar tak dikaitkan untuk mendukung calon tertentu.
"Kenapa Solo? Ya karena kalau Jawa Tengah nanti dipikir kita terlalu konspiratif mendukung calon tertentu. Bisa dibayangkan gak kalau di Semarang berapa persen capres tertentu, enggak enak kita," kata Budi.
Baca juga: Jaring Capres 2024, Sejumlah Organ Relawan Jokowi akan Gelar Musyawarah Rakyat Indonesia di Solo
Menurut Budi, pihaknya juga menjadikan Solo sebagai lokasi Musra dikarenakan Jokowi lahir dari situ.
"Nah kita memilih Solo karena Solo itu lahirnya Pak Jokowi. Kan dari situ. Sehingga, kita membawa pelan perjuangan rakyat," ujarnya.
Lebih lanjut, Budi menuturkan, setelah Musra di Solo, selanjutnya bakal digelar juga mulai dari Makassar, Medan, dan beberapa kota lainnya.
"Setelah itu kita sepakat kita ke Makassar dan Medan," ungkap Budi.
Diketahui, Musra bertajuk 'Mencari Pemimpin Rakyat, Melanjutkan Agenda Kerakyatan' itu bakal digelar di 34 provinsi di Indonesia.
Ketua Dewan Pengarah Musra Indonesia Andi Gani Nena Wea mengatakan, Musra itu digelar tak hanya menjaring calon presiden dan wakil presiden.
Lanjut dia, Musra juga dilakukan guna menyerap aspirasi masyarakat soal sosok pemimpin pada 2024 mendatang.
Baca juga: Relawan Jokowi Plat K Undang Wali Kota Solo Gibran di Acara Silaturahmi Akbar di Jepara
Menurut Andi, Musra digelar guna mencari duet pemimpin nasional serta melibatkan rakyat seluas-luasnya.
"Presiden-wakil presiden 2024 bukan hanya urusan segelintir elit, tapi hajat hidup seluruh rakyat Indonesia," kata Andi.
Andi berharap Musra itu bisa mengawal kelanjutan agenda demokrasi yang telah dikeluarkan Jokowi agar diteruskan oleh presiden selanjutnya.
Ia mencontohkan kebijakan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Andi khawatir jika pemimpin berikutnya tidak sejalan, maka tidak akan terealisasi dengan baik.
"Musra akan mendengar aspirasi dari seluruh rakyat Indonesia. Bukan hanya Relawan Jokowi tapi juga petani, nelayan, mahasiswa, buruh, dan lainnya," ujar Andi.
Sebagai informasi, Musra ini akan dimulai pada 27 Agustus 2022 sampai dengan Maret 2023 di 34 provinsi di Indonesia secara bergantian.
Adapun 14 organisasi relawan Jokowi yang terlibat dalam Musra Indonesia, yakni Projo, Seknas Jokowi, BaraJP, Relawan Buruh Sahabat Jokowi, RKIH, Duta Jokowi, Indeks, Jaman, Gapura, KIB, Almisbat, RPJB, Kornas Jokowi, dan GK.