News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Idul Adha 2022

Idul Adha 2022 Versi NU dan Muhammadiyah Berbeda, MUI Beri Imbauan hingga Sudah Diprediksi BRIN

Penulis: Inza Maliana
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan layar konferensi pers pemaparan hasil Sidang Isbat penentuan awal Dzulhijjah pada hari ini Rabu (29/6/2022). Ada perbedaan penetapan Idul Adha 2022 versi PBNU dan Muhammadiyah, perbedaan ini sudah diprediksi peneliti BRIN, MUI pun memberi imbauan.

Sudah Diprediksi Peneliti BRIN

Sebelumnya pada Kamis (9/6/2022) lalu, Profesor Riset Astronomi-Astrofisika, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin mengungkapkan, Idul Adha pada tahun ini memiliki potensi perbedaan hari.

Hal ini disebabkan adanya dua kriteria utama yang digunakan di Indonesia.

Thomas pun membeberkan, Idul Adha kali ini memiliki potensi perbedaan, yakni pada tanggal 9 Juli dan 10 Juli 2022.

"Ada dua kriteria utama yang digunakan di Indonesia, yaitu Kriteria Wujudul Hilal dan Kriteria Baru MABIMS."

"Kriteria Wujudul Hilal yang digunakan Muhammadiyah mendasarkan pada kondisi bulan lebih lambat terbenamnya daripada matahari," jelas Thomas, dikutip dari Tribunnews.

Sementara, Kriteria Baru MABIMS menurut Thomas, didasarkan pada batasan minimal untuk terlihatnya hilal (imkan rukyat atau visibilitas hilal).

Petugas falakiyah melakukan ru'yatul hilal (melihat hilal) untuk menentukan awal bulan ramadan 1443 Hijriah menggunakan teropong di Masjid Al-Musyariin, Basmol, Kembangan, Jakarta Barat, Jum'at (1/4/2022). Ada perbedaan penetapan Idul Adha 2022 versi PBNU dan Muhammadiyah, perbedaan ini sudah diprediksi peneliti BRIN, MUI pun memberi imbauan. (Tribunnews/JEPRIMA)

Yakni fisis hilal yang dinyatakan dengan parameter elongasi (jarak sudut bulan-matahari) minimum 6,4 derajat, dan fisis gangguan cahaya syafak (cahaya senja) yang dinyatakan dengan parameter ketinggian minimum 3 derajat.

Ia menjelaskan, Kriteria Baru MABIMS digunakan oleh Kementerian Agama dan beberapa ormas Islam.

Jika mengacu pada garis tanggal Kriteria Baru MABIMS menunjukkan, di Indonesia pada saat maghrib 29 Juni 2022, tinggi bulan umumnya kurang dari 3 derajat dan elongasinya kurang dari 6,4 derajat.

Baca juga: Idul Adha 10 Juli, Perbanyak Puasa Selama Dzulhijjah, Kapan Puasa Tarwiyah dan Arafah? Ini Jadwalnya

"Artinya, hilal terlalu tipis untuk bisa mengalahkan cahaya syafak yang masih cukup kuat. Akibatnya, hilal tidak mungkin dapat dirukyat."

"Secara hisab imkan rukyat (visibilitas hilal), data itu menunjukkan bahwa 1 Dzulhijjah 1443 akan jatuh pada 1 Juli 2022 dan Iduladha jatuh pada 10 Juli 2022," jelasnya.

"Konfirmasi rukyat akan dilakukan pada 29 Juni dan diputuskan pada sidang itsbat awal Dzulhijjah 1443, yang waktunya akan diinformasikan lebih lanjut oleh Kementerian Agama," tuturnya.

(Tribunnews.com/Maliana/Fahdi Pahlevi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini