News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Koalisi Partai Politik

Survei LSI: KIB Lebih Unggul di Medsos, Kalahkan PDIP dan Gerindra, Ini Alasannya

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA ungkap poros ketiga alias poros sisa dunia bakal sulit terealisasi di pemilihan presiden 2024. Hasil survei LSI Denny JA yang menunjukkan poros KIB lebih unggul di media sosial.

Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan margin of error survei tersebut mencapai kurang lebih 2,9 persen.

Peneliti LSI Denny JA, Ade Mulyana di Kantor LSI, Jakarta, Rabu (6/7/2022). (Tribunnews.com/ Igman Ibrahim)

Poros PDIP Unggul di Pemilih Berpendapatan dan Berpendidikan Rendah

Diberitakan Tribunnews.com, hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) poros PDIP menunjukkan lebih unggul di pemilih wong cilik.

Artinya, pemilih ini berasal dari pemilih berpendapatan dan berpendidikan rendah.

"Kantong suara wong cilik adalah pemilih yang berpendapatan rendah di bawah Rp 3 juta per bulan maupun berpendidikan rendah pendidikan SMP ke bawah. Saat ini di kantong wong cilik poros PDIP lebih unggul terhadap poros lainnya," kata Peneliti LSI Denny JA, Ade Mulyana di Kantor LSI, Jakarta, Rabu (6/7/2022).

Di segmen pendapatan rendah, dukungan terhadap poros PDIP sebesar 24,9 persen, poros KIB 17,2 persen, dan poros Gerindra-PKB sebanyak 19,1 persen.

Selanjutnya, dukungan partai lainnya 13,1 persen dan tidak menjawab 25,7 persen.

Baca juga: Survei Charta Politika: Elektabilitas Ganjar Kuasai Sumut dan Lampung, Prabowo Unggul di Sumsel

Sementara itu, pada segmen pendidikan rendah, dukungan terhadap poros PDIP sebesar 25 persen, poros KIB 18,1 persen dan poros Gerindra-PKB sebesar 18,7 persen.

Kemudian, dukungan partai lainnya sebanyak 12,2 persen dan tidak menjawab 26 persen.

Ade Mulyana menjelaskan, komunitas digital memiliki kantong suara besar.

Pasalnya, pemilih di tempat tersebut memiliki suara di atas 50 persen dari total populasi.

"Politik digital atau komunitas digital. Kantong suara ini penting karena pemilih di kantong ini di atas 50 persen. Pengguna Facebook sebesar 51,8 persen dan penggunaan WhatsApp sebesar 60,9 persen," ucapnya.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Igman Ibrahim)

Simak berita lainnya terkait Pemilu 2024

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini