Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasubbid Dukungan Kesehatan Satgas Covid-19 Alexander K Ginting mengatakan jemaah haji yang pulang ke Indonesia wajib menjalani asesmen jika merasakan gejala Covid-19.
Asesmen ini dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19 dari jemaah haji.
"Jadi ini yang perlu ditanamkan, bagi mereka yang sakit tenggorokan, bagi mereka yang batuk pilek, bagi mereka yang flu atau demam ini harus dilakukan pemeriksaan dan asesmen," ucap Alexander dalam webinar yang disiarkan channel Youtube FMB9, Senin (11/7/2022).
Alexander meminta para jemaah haji tidak perlu khawatir maupun cemas.
Dirinya mengatakan asesmen ini dilakukan demi melindungi keluarga jemaah haji dari penularan Covid-19.
"Tidak perlu ada rasa kekhawatiran dan ketakutan kalau bergejala hingga tidak memeriksakan diri. Kemudian tak perlu cemas karena ini untuk keselamatan diri dan untuk keselamatan keluarga di tempat tujuan," kata Alexander.
Jemaah haji yang baru merasakan gejala Covid-19 di rumah sekalipun, kata Alexander, wajib menjalani asesmen.
Bagi jemaah dapat melaksanakan isolasi mandiri jika dinyatakan positif Covid-19.
"Jadi pemeriksaan diri ini tidak perlu sesuatu yang dicemaskan, karena kalau positif kita sudah mengatur bisa ini dilakukan isolasi mandiri. Kecuali kalau dia ada perburukan komorbidnya jelek, maka dia akan dirawat," jelas Alexander.
Para petugas dan pendamping jemaah haji, menurut Alexander, perlu melakukan sosialisasi terkait asesmen ini.
Baca juga: Satgas Covid-19: 70 Persen Jemaah Haji Indonesia Telah Mendapatkan Vaksin Booster
Mereka harus memastikan para jemaah haji tidak mengalami gejala Covid-19 sesampainya di Indonesia.
"Tim kesehatan dan pendamping yang ada memastikan bahwa mereka sudah vaksinasi tapi tidak bergejala dan kalau bergejala maka harus memeriksakan di tempat embarkasi dan ini harus disosialisasikan," pungkas Alexander.