News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Profil Ashabul Kahfi, Kader PAN yang Ditunjuk Jadi Ketua Komisi VIII DPR RI Pengganti Yandri Susanto

Penulis: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPW PAN Sulsel Ashabul Kahfi Djamal ditunjuk jadi Ketua Komisi VIII DPR RI. Berikut profil singkatnya.

"Ketua Umum, bang Zulkifli Hasan, merasa bahwa Kahfi sangat tepat. Selain karena dari unsur Muhammadiyah, juga mengakomodir kader dari Indonesia Timur. Jadi, semua dapat. Termasuk pemerataan dan distribusi kader di AKD DPR RI," ujarnya.

Baca juga: Zulhas Dilaporkan ke Bawaslu soal Dugaan Kampanye Anaknya saat Bagi Migor, PAN: Salah Sasaran

Dilansir dari Tribuntimur.com, Ashabul Kahfi, maju dalam Pemilihan legislatif (Pileg) 2019 untuk kursi DPR RI.

Kahfi maju di Daerah pemilihan (Dapil) Sulawesi Selatan I.

Dapil I, meliputi Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, dan Kepulauan Selayar. Kahfi mendapat nomor urut 1 di partai besutan Zulkifli Hasan.

Dalam wawancaranya dengan tribuntimur.com, Kahfi mengaku mulai terjun ke dunia politik tahun 2004.

Di tahun yang sama, dia mencoba mencalonkan diri sebagai calon anggota DPRD Sulsel dan terpilih.

Pada pemilihan berikutnya, 2009 dan 2014, Kahfi masih diberikan amanah hingga 2019 sebagai anggota legislatif.

Baca juga: PAN Sebut Kecil Kemungkinan Ada Partai Lain Gabung Koalisi Indonesia Bersatu

"Selama hampir kurang lebih 15 tahun saya mengabdi untuk memperjuangkan aspirasi rakyat melalui DPRD Sulsel," kata Kahfi.

Kahfi lalu menjelaskan alasannya mengapa maju bertarung di Dapil Sulawesi Selatan I.

"Saya merasakan masih ada perjuangan aspirasi rakyat yang belum sampai untuk kesejahteraan masyarakat dan harus diperjuangkan melalui di Senayan (DPR-RI)," ujar Kahfi.

Dilansir kahfipan.wordpress.co, Ashabul Kahfi lahir di Butta Toa, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, 13 Maret 1961.

Ia menamatkan pendidikan menengahnya di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah, Yogyakarta.

Setelah cukup mengenyam pendidikan di kota gudeg, Yogyakarta, ia melanjutkan pendidikan sarjananya di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Alauddin Makassar dan tamat tahun 1985.

Kemudian pascasarjana IAIN Alauddin tahun 1995.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini