Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mendesak Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menindaklanjuti dan menyelidiki kasus serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap warga sipil, di Kampung Nogolait, Kabupaten Nduga, Papua.
Seperti diketahui serangan KKB itu menewaskan 10 warga sipil.
"Kekerasan yang dilakukan KKB sudah menimbulkan korban jiwa meninggal dunia. Dan tidak ada seorang pun yang boleh menghilangkan hak hidup orang," kata Moeldoko kepada wartawan, Kamis (21/7/2022)
"Untuk itu, Komnas HAM harus turun untuk memastikan apakah ada pelanggaran HAM dalam peristiwa itu," lanjutnya.
Baca juga: Cerita Warga Sulsel Selamat dari Serangan KKB di Kabupaten Nduga: Tiarap di Bak Truk
Moeldoko sebelumnya juga mengutuk keras aksi kejam KKB yang telah menewaskan belasan warga sipil, di mana dua di antaranya adalah tokoh agama.
Panglima TNI 2013-2015 ini juga menyebut, aksi KKB merupakan perbuatan kejam dan tidak berperikemanusiaan.
Sebelumnya, KKB pimpinan Egianus Kogoya diduga menyerang warga sipil di Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, ibu kota Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (16/7/2022).
Dilaporkan sebanyak 10 orang tewas dan dua orang dalam kondisi sekarat.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua Komisaris Besar Faisal Ramadhani membenarkan adanya insiden di Kampung Nogolait tersebut.
Penyerangan terhadap warga sipil itu terjadi pada pukul 09.15 WIT.
"Kami sungguh menyayangkan kelompok ini membunuh Eliaser yang juga tokoh agama di Kampung Nogolait. Saat ini kami masih mengumpulkan data profesi korban dan kronologi insiden tersebut," kata Faisal dikutip dari Kompas.id.
Ia menuturkan, status keamanan di Kenyam ditetapkan siaga satu atau tingkat kesiagaan tertinggi.
Baca juga: Kesaksian Sepupu: Juda Gurusinga Diberondong Tembakan KKB Saat Hendak Mengantar Barang ke Kios
Satuan Tugas Penegakan Hukum Damai Cartenz telah diterjunkan ke Nduga untuk menghadapi kelompok Egianus.