News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS untuk Pasifik Bangga Lihat Perkembangan Latma Garuda Shield 

Penulis: Gita Irawan
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panglima Militer AS General Mark A. Milley (baju loreng abu-abu) berkunjung ke Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI), Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (24/7/2022). Dalam kunjungan tersebut Panglima Militer AS disambut Panglima TNI Jend. TNI. Andika Perkasa, mereka bicarakan tentang latihan perang antara militer AS dengan TNI. TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komandan Jenderal Angkatan Darat AS untuk Pasifik Jenderal Charles Flynn menyampaikan kebanggaannya atas perkembangan Latihan Bersama (Latma) Garuda Shield tahun ini.

Menurutnya Latma Garuda Shield tahun ini berbeda dengan latihan tahun lalu.

“Saya bangga melihat bagaimana Garuda Shield telah berkembang dibandingkan tahun lalu–dalam musim panas ini dikembangkan menjadi latihan gabungan multinasional yang mencakup semua komponen militer kita,” kata Flynn dari keterangan resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat pada Selasa (26/7/2022).

Menurutnya hal tersebut merupakan simbol ikatan AS-Indonesia dan hubungan yang berkembang antara kekuatan darat di wilayah yang sangat penting mengingat kekuatan darat adalah perekat yang menyatukan arsitektur keamanan kawasan.

"Kami melakukannya bersama dengan membangun kesiapan, membangun hubungan, dan membangun kepercayaan. Menyatukan pasukan kita seperti ini, kita menjahit jalinan keamanan regional menjadi sesuatu yang langgeng," lanjut dia.

Anggota militer dari Indonesia dan Amerika Serikat rencananya akan bergabung tahun ini dengan personel militer dari Australia, Jepang, dan Singapura, yang akan berpartisipasi dalam latihan Garuda Shield 2022.

Latihan tersebut berlangsung sejak tanggal 1 hingga 14 Agustus 2022, di lokasi pelatihan Baturaja, Amborawang, dan Pulau Batam.

Garuda Shield merupakan latihan bersama dan gabungan tahunan antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Komando Indo-Pasifik AS (INDOPACOM).

Latihan tersebut dirancang untuk memperkuat interoperabilitas, kemampuan, rasa saling percaya, dan kerja sama yang telah dibangun dari pengalaman bersama selama beberapa dekade. 

Cakupan dan skala Latihan Garuda Shield 2022 rencananya akan jauh lebih besar dibandingkan latihan sebelumnya dengan banyak negara untuk pertama kalinya ikut berpartisipasi atau hadir sebagai pengamat.

Baca juga: TNI AD Gelar Latihan Perang Bersandi Garuda Shield 2022, Pengamat: Tingkatkan Kemampuan Tempur

Selain negara-negara yang berpartisipasi aktif, Kanada, Prancis, India, Malaysia, Korea Selatan, Papua Nugini, Timor Leste, dan Inggris diharapkan bergabung sebagai negara pengamat.

Latihan Garuda Shield 2022 yang melibatkan sekitar 2.000 tentara AS, 2.000 personel TNI AD, dan tambahan peserta dari negara mitra, diklaim akan meningkatkan kemampuan interoperabilitas gabungan melalui pelatihan dan pertukaran budaya.

Latihan tersebut juga diklaim memperkuat Kemitraan Strategis AS-Indonesia dan memajukan kerja sama regional dalam mendukung Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Latihan tersebut akan meliputi pertukaran profesional dan budaya yang memperkuat kemitraan AS-Indonesia melalui pembelajaran dan pelatihan bersama. 

Pelatihan, pertukaran akademik, dan lokakarya pengembangan profesional yang ditujukan untuk anggota di tingkat korps dan di bawahnya akan berfokus pada bidang-bidang bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana alam, serta memerangi ancaman konvensional, nonkonvensional, dan hibrida.

Latihan pos komando atau CPX akan berpusat pada tugas staf operasi penjaga perdamaian PBB dalam sebuah seting militer gabungan.

Baca juga: Kunjungi Pentagon, Jenderal Dudung dan Chief of Staff US Army Bahas Latihan Bersama Garuda Shield

Sementara itu gladi lapangan atau FTX akan melibatkan elemen kekuatan kompi dari setiap negara yang ikut dalam latihan gabungan, keterampilan perang fundamental untuk meningkatkan interoperabilitas dan kapasitas operasi gabungan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini