TRIBUNNEWS.COM - Joko Suranto, orang yang dikenal sebagai Crazy Rich Grobogan ini memberi nama musala yang ia bangun di kantornya dengan nama Al Mumtadz Eril.
Nama tersebut tak lain adalah nama yang erat dengan anak Gubernur Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril yang juga digunakan sebagai nama sebuah masjid dekat makamnya di Cimaung, Kabupaten Bandung.
Adapun Joko Suranto memiliki alasan tersendiri memberi nama musala tersebut dengan nama Al Mumtadz Eril.
Ia juga memberi nasihat kepada kalayak agar tak takut berbuat baik sembari menyindir orang yang menyebut Ridwan Kamil mengemis terkait donasi untuk Masjid Al Mumtadz di Cimaung.
Hal itu diungkapnya dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagram Ridwan Kamil pada @ridwankamil pada Rabu (27/7/2022) siang.
Baca juga: Ridwan Kamil Balas Menohok Warganet yang Bela Baim Wong, Disebut Gembar-gembor: Nasihat Saya Sopan
Ridwan Kamil mengunggah ulang video yang awalnya diposting akun IG Joko Suranto.
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengucap terima kasih kepada Joko Suranto dan mendoakan agar musalanya melahirkan karyawan produktif serta bertakwa dan ahli bersedekah.
Ini tulis Ridwan Kamil untuk Crazy Rich Grobogan Joko Suranto:
"TERIMA KASIH,
Pak Joko Suranto, yang berinisiatif menamai sebuah mushala miliknya dengan nama Al Mumtadz, eril.
Semoga mushalanya melahirkan insan2, karyawan2 yang produktif juga bertaqwa dan ahli sedekah seperti Pak Joko, yang dikenal sebagai “crazy rich grobogan” yang ahli sedekah luar biasa.
Semoga inspirasi Eril dan inspirasi Pak Joko menjadi teladan kita semua. Aamiin."
Joko Suranto: Saya Terusik
Dalam video tersbeut, Joko Suranto mengaku tengah berada di musala yang ia beri nama Mushola Al Mumtadz Eril.
Joko Suranto beralasan, Eril adalah pemuda menginspirasi.
Ia mengapresiasi riwayat hidup Eril dan karyanya hingga membuatnya mantap memberi nama musalanya dengan nama Eril.
"Nama Al Mumtadz saya pilih sebagai apresiasi, atas terpilihnya oleh Allah, adik kita pemuda yang menginspirasi banyak orang, pemuda yang membuat jutaan air mata turun, pemuda yang penghormatan pemakamannya begitu dahsyat," ucapnya dalam video.
Baca juga: Setelah Dinasihati Ridwan Kamil, Baim Wong Lepas Citayam Fashion Week: Saya Tidak Seambisius Itu
Joko juga menyindir orang yang menyebut Kang Emil mengemis minta bantuan donasi untuk pembangunan Masjid Al Mumtadz di Cimaung.
Seperti diketahui, sebuah akun YouTube menyebut bahwa Ridwan Kamil mengemis sumbangan pembangunan masjid melalui pihak ketiga penyaluran dana.
Namun, hal itu membuat Joko Suranto merasa terganggu dan tak terima.
"Dan hari ini saya melihat, mendengar ada orang mengatakan Kang Emil mengemis, saya terusik, dalam konsep Islam ada yang namanya Jahiriyah.
Hal yang tidak mampu berbuat baik janganlah mengusik orang yang sudah mau berbuat baik, mengusiik kebaikan yang sudah dibuat.
Hati hatilah kita berucap, banyak tafakur, banyak juga untuk selalu rendah hati.
Bismillah jangan takut berbuat baik."
Hak Jawab Ridwan Kamil
Sebelumnya masih di IG Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat itu juga memberikan klarifikasi atas kabar yang beredar menyebut dirinya mengemis untuk pembangunan masjid anaknya.
Penjelasan sekaligus jawaban Ridwan Kamil atas isu yang diedarkan oleh sebuah Channel YouTube itu disanggahnya.
Ini tulisnya:
"HAK JAWAB SAYA,
Atas tudingan pak @rudikamri bahwa kami mengemis-ngemis dana pembangunan Al Mumtadz.
1. Islamic Center di Cimaung ini sudah berlangsung 3 tahun sebelum Eril wafat, dengan dana pribadi yang dicicil sesuai rejekinya.
Jadi bukan baru diniatkan membangun masjid setelah Eril wafat. Makanya sudah beres 1 lantai basement pada saat Eril wafat.
2. Bukan lagi milik pribadi. Sudah berstatus wakaf dari keluarga untuk menjadi pusat dakwah di kawasan Kecamatan Cimaung Kab Bandung. Jadi untuk kepentingan publik bukan properti pribadi lagi.
3. Kebetulan Eril wafat, diinisiasikan namanya menjadi Al Mumtadz.
4. Sejak namanya menjadi Al Mumtadz, ratusan komen/dm masuk yang ingin berdonasi dari skala receh hingga besar untuk masjid ini. Tentulah diterima dengan senang hati.
Maka agar tertib administrasi, dibuatkanlah format donasi via kitabisa.com agar mudah pertanggungjawabannya.
5. Ada tidak ada sumbangan masyarakat, seperti halnya 3 tahun pertama, maka ikhtiar membangun masjid ini tetap akan diwujudkan oleh ikhtiar2 pribadi sampai kapan pun selesainya.
6. Jika tidak suka, silakan saja, tapi minimal tidak berburuk sangka dengan menyimpulkan hal-hal yang tidak proporsional.
7. Biasakanlah tabayun, bertanya kepada objek bahasan, karena itu adalah adab yang seharusnya.
Terima Kasih, demikian hak jawab kami mewakili keluarga. hatur nuhun."
(Tribunnews.com/Chrysnha)