TRIBUNNEWS.COM - Komisi Nasional Hak Asasi dan Manusia (Komnas HAM) memastikan Irjen Ferdy Sambo tidak melakukan PCR bersama rombongan Putri Candrawathi, Brigadir J, dan Bharada E.
Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, mengatakan Irjen Ferdy Sambo tidak terlihat dalam rekaman CCTV yang menangkap momen rombongan Putri Candrawathi, termasuk Brigadir J dan Bharada E, melakukan PCR.
"Yang pasti, ketika Ibu (Putri Candrawathi dan rombongan di-PCR, Pak Sambo tidak (termasuk) bagian ini (rombongan). Dia tetap di kamar," ungkap Taufan dalam wawancara Metro TV, dikutip Tribunnews.com, Senin (1/8/2022).
Lebih lanjut, Taufan menyebut pihaknya masih mendalami soal di mana dan kapan Irjen Ferdy Sambo melakukan PCR.
"Komnas HAM belum mengetahui apakah Pak Sambo PCR-nya jam berapa, di mana, itu nanti kita cari lagi informasinya," ujarnya.
Diketahui, tes PCR itu dilakukan rombongan Putri Candrawathi sepulang dari Magelang, Jawa Tengah, Jumat (8/7/2022), sekitar pukul 15.43 WIB.
Baca juga: Istri Ferdy Sambo Mangkir dari Panggilan LPSK, Kuasa Hukum: Beliau Masih Terguncang dan Trauma Berat
Tes PCR dilakukan di rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo di Jalan Saguling, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Taufan mengatakan, Brigadir J adalah orang paling terakhir yang melakukan PCR, tepat setelah Bharada E.
"Dalam CCTV itu, yang melakukan PCR adalah ibu P, ART-nya, ada satu lagi asisten orang situ, Brigadir J paling terakhir, sebelumnya ada Bharada E, dan satu lagi ADC namanya Riki," kata Taufan.
Seusai tes PCR, rombongan Putri Candrawathi pindah ke rumah dinas yang berjarak 500 meter dari rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo, tepatnya di Komplek Polri Jalan Duren Tiga Nomor 46.
Jeda beberapa menit, Irjen Ferdy Sambo juga keluar dari rumah pribadi.
Namun, ia tak menuju rumah dinas, melainkan ke arah berbeda.
Mobil yang ditumpangi Irjen Ferdy Sambo berhenti, diduga saat Putri menelepon melaporkan peristiwa adu tembak di rumah dinas.
"Kata penyidik, ada telepon untuk Pak Sambo dari istrinya yang menjelaskan ada peristiwa itu," ujar Taufan.