"Dalam CCTV itu, yang melakukan PCR adalah ibu P, ART-nya, ada satu lagi asisten orang situ, Brigadir J paling terakhir, sebelumnya ada Bharada E, dan satu lagi ADC namanya Riki," kata Taufan.
Seusai tes PCR, rombongan Putri Candrawathi pindah ke rumah dinas yang berjarak 500 meter dari rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo, tepatnya di Komplek Polri Jalan Duren Tiga Nomor 46.
Jeda beberapa menit, Irjen Ferdy Sambo juga keluar dari rumah pribadi.
Namun, ia tak menuju rumah dinas, melainkan ke arah berbeda.
Baca juga: Perjalanan Kasus Dugaan Pelecehan Istri Ferdy Sambo dari Polres Jaksel, Polda sampai Bareskrim
Mobil yang ditumpangi Irjen Ferdy Sambo berhenti, diduga saat Putri menelepon melaporkan peristiwa adu tembak di rumah dinas.
"Kata penyidik, ada telepon untuk Pak Sambo dari istrinya yang menjelaskan ada peristiwa itu," ujar Taufan.
Taufan menambahkan, sementara mobil dan patwal berusaha putar balik, Irjen Ferdy Sambo berlari menuju rumah dinas.
Sementara itu, Putri Candrawathi terlihat menangis ketika kembali ke rumah pribadi seusai insiden adu tembak.
"Dari CCTV satu lagi di rumah pribadi itu, kelihatan Ibu kembali ke rumah didampingi asisten yang menunjukkan wajahnya menangis," tandas Taufan.
2. Kantongi Foto dan Cerita Kegiatan di Magelang
Komisioner Komnas HAM RI M Choirul Anam mengatakan pihaknya telah ditunjukkan dokumen berupa foto kegiatan sejumlah pihak terkait di Magelang sebelum peristiwa tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Anam mengatakan tidak bisa menunjukkan foto tersebut ke publik melalui media karena pihaknya masih harus memverifikasi foto tersebut.
Selain itu, kata Anam, pihaknya juga telah mendapatkan informasi tambahan mengenai kegiatan di Magelang yang dilakukan para pihak terkait tewasnya Brigadir J.
Hal tersebut disampaikannya usai Komnas HAM meminta keterangan terhadap Adc atau ajudan dan pengurus rumah Sambo terkait tewasnya Brigadir J.
Permintaan keterangan dan pernyataan Anam tersebut disampaikan di kantor Komnas HAM RI Jakarta Pusat pada Senin (1/8/2022).
"Salah satu yang membuat ini kaya, misalnya terkait apa yang terjadi di Magelang. Kami ditunjukkan dokumen foto, tidak bisa kami tampilkan, karena itu harus kita verifikasi, terus kami juga diperkaya dengan cerita-cerita yang terkait di Magelang," kata Anam.
Diketahui sebelum tewas, Brigadir J melakukan kegiatan bersama Bharada E, istri Ferdy Sambo, dan sejumlah orang lainnya di Magelang.
Pulang dari Magelang, rombongan menjalani tes PCR hingga berujung pada baku tembak yang menewaskan Brigadir J.
3. Hasil Tes PCR Rombongan Magelang
Komnas HAM sudah mengantongi hasil tes PCR terkait kasus penembakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Diketahui Brigadir J bersama ajudan lainnya pada hari kejadian, Jumat (8/7/2022) melakukan tes PCR di rumah Irjen Ferdy Sambo, kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Seharusnya, Komnas HAM menggali keterangan terhadap tenaga kesehatan yang melakukan tes PCR tersebut.
Komisioner Komnas HAM RI Beka Ulung Hapsara mengatakan tenaga kesehatan yang melakukan tes PCR terhadap tersebut tidak hadir.
Tenaga kesehatan tersebut merupakan pihak swasta dan bukan anggota kepolisian.
"Kami juga memperoleh bukti tambahan terkait dengan PCR. Artinya sudah ada hasilnya dari Tes PCR yang dilakukan di rumah Saguling (rumah pribadi Sambo)," kata Beka usai pemeriksaan terhadap Adc atau ajudan dan pengurus rumah Ferdy Sambo di kantor Komnas HAM RI, Jakarta Pusat, Senin (1/8/2022).
Beka mengatakan para pihak yang dimintai keterangan hari ini adalah Add atau ajudan dan Asisten Rumah Tangga (ART) Sambo.
Dari hasil permintaan keterangan tersebut, kata Beka, Komnas HAM mendapat kemajuan yang signifikan terkait kasus tewasnya Brigadir J.
"Memang kami mendapatkan kemajuan yang cukup signifikan. Karena melengkapi keterangan yang sudah disampaikan pada minggu lalu yang sudah disampaikan oleh ADC-ADC yang lain," kata Beka.
Kasus Baku Tembak di Rumah Irjen Ferdy Sambo
Diberitakan sebelumnya, Kepolisian RI mengungkap alasan Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J ditembak mati Bharada E di kediaman Kepala Divisi Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyampaikan bahwa Brigpol Yosua ditembak mati karena diduga melakukan pelecehan seksual dan menodongkan pistol kepada istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
"Yang jelas gininya, itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan senjata dengan pistol ke kepala istri Kadiv Propam itu benar," ujar Ramadhan saat dikonfirmasi, Senin (11/7/2022).
Ramadhan menuturkan bahwa fakta itu diketahui berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi.
Dua saksi yang diperiksa di antaranya adalah Istri Kadiv Propam dan Bharada E.
"Berdasarkan keterangan dan barang bukti di lapangan bahwa Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan istri Kadiv Propam dengan todongan senjata,” ungkap Ramadhan.
Baca juga: 25 Hari Belum Ada Tersangka, Susno Duadji dan Napoleon Bonaparte: Kasus Tewasnya Brigadir J Mudah
Ia menuturkan bahwa Istri Kadiv Propam disebut berteriak akibat pelecehan yang diduga dilakukan Brigadir J.
Teriakan permintaan tolong tersebut pun didengar Bharada E yang berada di lantai atas rumah.
Menurutnya, kehadiran Bharada E membuat Brigadir J menjadi panik.
Saat ditanya insiden itu, Brigadir J malah melepaskan tembakan kepada Bharada E yang berdiri di depan kamar.
“Pertanyaan Bharada E direspon oleh Brigjen J dengan melepaskan tembakan pertama kali kearah Bharada E,” Ramadhan.
Kadiv Propam Tak di Rumah
Kepala Divisi Propam non-aktif Polri Irjen Ferdy Sambo disebut tak berada di kediamannya saat insiden penembakan Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J kepada Bharada E pada Jumat (8/7/2022).
"Jadi waktu kejadian penembakan tersebut Pak Sambo, Pak Kadiv, tidak ada di rumah tersebut," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan saat dikonfirmasi, Senin (11/7/2022).
Ia menuturkan bahwa Irjen Ferdy Sambo sedang keluar rumah untuk melakukan tes PCR Covid-19 saat insiden penembakan tersebut.
"Pada saat kejadian, Kadiv Propam tidak ada di rumah karena sedang PCR test," ungkapnya.
Baca juga: Timsus Polri Kembali Datangi Rumah Dinas Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Ada Apa?
Lebih Lanjut, Ramadhan menuturkan bahwa Irjen Ferdy Sambo baru mengetahui adanya peristiwa itu setelah ditelepon istrinya.Seusai itu, dia langsung melihat Brigadir J yang sudah dalam kondisi meninggal dunia.
"Setelah kejadian, Ibu (Istri) Sambo menelpon Pak Kadiv Propam. Kemudian datang, setelah tiba di rumah Pak Kadiv Propam menerima telpon dari ibu. Pak Kadiv Propam langsung menelpon Polres Jaksel dan Polres Jaksel melakukan olah TKP di rumah beliau," pungkasnya. (tribun network/thf/Tribunnews.com)