TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satu per satu benang merah kasus tewasnya Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Nonaktif Irjen Ferdy Sambo mulai terkuak.
Terbaru! Kamaruddin Simajuntak, Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J mengatakan ada motif iri di balik tewasnya Brigadir J yang ditembak Bharada E.
Seperti diketahui berdasarkan penjelasan awal polisi, penembakan terjadi di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022) sekitar pukul 17.00 WIB.
Bharada E menembak mati Brigadir J karena diduga hendak melecehkan Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo di rumah dinas.
Di luar itu, Kamaruddin punya cerita baru soal tewasnya Brigadir J.
Baca juga: Muncul Sosok Ricky, Saksi Mata Penting Penembakan Brigadir J oleh Bharada E di Rumah Ferdy Sambo
Seperti apa?
Berikut ulasannya seperti dirangkum Tribunnews.com, Rabu (3/8/2022:
Berawal dari tangisan Brigadir J
Beberapa hari sebelum meninggal dunia di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Brigadir J menangis mengadukan nasibnya kepada sang kekasih, Vera Simanjuntak.
Melalui sambungan video call, Brigadir J curhat kepada Vera Simanjuntak terkait ancaman pembunuhan yang ia terima.
Menurut Kamaruddin Simanjuntak Brigadir J itu juga berpamitan dan meminta maaf kepada kekasihnya.
Brigadir J seolah-olah tahu ajalnya akan segara datang.
Kepada Vera Simanjuntak, Brigadir J berkata ancaman pembunuhan itu berasal dari 'squad lama'.
"Yang mengancam di bulan Juni itu skuad lama. Ancamannya itu nyata sehingga membuat almarhum Brigadir J ketakutan dan dia sudah yakin dia akan dihabisi," ucap Kamaruddin saat menjadi narasumber di TV One, pada Senin (1/8/2022).