Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri merespon pertanyaan dari pihak Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J mengenai keberadaan pakaian terakhir yang dipakai kliennya saat tewas di Rumah Dinas Kadiv Propam Nonaktif Irjen Ferdy Sambo.
Pihak kuasa hukum juga mempertanyakan 3 buah handphone (HP) milik dari Brigadir J yang hingga kini belum diketahui keberadaanya.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menerangkan saat ini pakaian terakhir Brigadir J sebelum tewas hingga handphonenya sudah berada di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri.
"Sudah ada di Labfor (laboratotiun forensik) Polri," kata Dedi saat dihubungi, Rabu (3/8/2022).
Baca juga: Vera Mendapat 23 Kali Panggilan Tak Terjawab dari HP Brigadir J pada Hari Penembakan, 3 HP Hilang
Di sisi lain, Dedi juga menanggapi soal klaim dari pihak Brigadir J yang menyebut penyidik tim khusus (timsus) Polri yang terlihat tertutup untuk membeberkan pengungkapan kasus tersebut.
Penyidik, hanya meminta pihak Brigadir J untuk bersurat kepada Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto terkait penanganan kasusnya.
"Nanti kan dibuka di persidangan pengadilan negeri," tutur Dedi Prasetyo.
Kuasa Hukum Brigadir Yoshua Hutabarat alias Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan alasan ngotot mempertanyakan keberadaan pakaian terakhir yang dipakai kliennya saat tewas di Rumah Irjen Ferdy Sambo.
Menurut Kamaruddin, pakaian terakhir Brigadir J itu bisa menjadi petunjuk perihal kematiannya.
Salah satu diantaranya adalah mengenai bercak darah hingga bekas luka tembakan.
"Kalau ditembak berarti bajunya bolong dan berdarah. Kalau ditembak dari belakang otaknya darahnya bercucuran kena ke baju. Kemudian dilukai di pundak kanan tentu bajunya juga rusak karena sampai luka terbuka apakah itu karena golok atau sayatan kita belum tahu," kata Kamaruddin kepada wartawan, Rabu (3/8/2022).
Ia menyatakan bahwa nantinya darah pada pakaian Brigadir J juga bisa dicocokan DNA-nya dengan kedokteran forensik.
Hal itu untuk mencocokan apakah darah tersebut benar milik Brigadir J.