Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komnas Perempuan bakal menemui istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dalam waktu dekat terkait kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J.
"Iya (dalam waktu dekat)," kata Komisioner Komnas Perempuan Siti Aminah Tardi di Kantornya, Rabu (3/8/2022).
Menurut Siti Aminah Tardi, Komnas HAM sebelumnya sempat menemui Putri Candrawathi,istri dari Kadiv Propam nonaktif tersebut.
Ia menuturkan saat itu kondisi istri Sambo, masih shock dan terus menangis di ruangan tidur.
Baca juga: Irjen Pol Ferdy Sambo akan Dipanggil Polisi Hari Ini, Bagaimana dengan Putri Candrawathi?
Siti menyebut, hal itu diketahui saat Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani menemui Putri Candrawathi di kediamannya pada 16 Juli 2022 lalu.
Ia mengatakan saat itu istri dari Kadiv Propam nonaktif tersebut tak mampu menceritakan perihal peristiwa yang dialaminya.
"Yang datang saat itu adalah Ketua Komnas Perempuan Kak Andian Triani, menemui dan berkomunikasi dengan Ibu P (Putri) di ruang tidur beliau ya dan memang kondisinya beliau masih sangat terpukul shock dan belum mampu menyampaikan atau menceritakan pengalaman traumatik yang dialami," kata Siti.
Siti menegaskan saat itu kedatangan Komnas HAM bukan dalam kapasitas mencari informasi, namun memberikan dukungan.
"Pada saat itu tujuan Komnas Perempuan tidak untuk mencari informasi atau seterusnya tapi untuk memberikan support bahwa beliau tidak sendiri," ujarnya.
Dukungan itu, kata dia, diberikan oleh Komnas Perempuan dalam konteks pemenuhan haknya sebagai saksi maupun sebagai korban pelecehan seksual.
"Jadi pada posisi itu memang lebih melihat kondisi beliau. Seperti yang diinformasikan oleh ketua memang beliau masih di tempat tidur, masih shock dan terus menangis pada tanggal 16 Juli," ucapnya.
Baca juga: Putri Candrawathi Teriak hingga Disebut Panggil Nama Bharada E, Sebelum Insiden Tewasnya Brigadir J
Lebih lanjut, Siti menerangkan Komnas Perempuan juga mendapat informasi soal kondisi Putri masih naik turun dari kuasa hukumnya dan psikolog.
"Informasi yang lainnya kami mendapatkan informasi dari kuasa hukum maupun dari psikolog yang mendampingi bahwa kondisinya masih naik turun. Itu masih belum mampu, ini ya, ya masih naik turun jadi ketika bicara pun dia masih menangis dan seterusnya," ungkapnya.