Prestasi Muhammad Zainul Majdi selama menjabat sebagai gubernur cukup mentereng, terutama di bidang pertanian, pendidikan pariwisata, serta pengelolaan keuangan dan pemerintahan yang baik.
Hal tersebut membuatnya mendapat penghargaan Leadership Award dari Menteri Dalam Negeri pada 2012.
Tiga tahun menjadi Gubernur NTB, Muhammad Zainul Majdi ditunjuk menjadi Ketua DPD Demokrat NTB Periode 2011 – 2016.
Pemilihan ini dilakukan saat Musyawarah II DPD Demokrat Lombok pada 2011, walhasil Muhammad Zainul Majdi menyeberang dari PBB ke Partai Demokrat.
Selain menjadi Ketua DPD Demokrat NTB, Muhammad Zainul Majdi juga sempat menjadi Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat.
Pada Pilgub NTB 2013, Muhammad Zainul Majdi kembali maju sebagai calon Gubernur NTB.
Muhammad Zainul Majdi diusung oleh Partai Demokrat, Golkar PDI Perjuangan, PPP, PAN, dan PKB.
Hasilnya, Muhammad Zainul Majdi kembali terpilih sebagai Gubernur NTB untuk periode kedua, yaitu 2013 – 2018 dengan perolehan suara 44,37 persen.
Nama Muhammad Zainul Majdi kembali mencuat ketika menjelang Pemilu 2019.
Muhammad Zainul Majdi secara terang-terangan menyampaikan dukungannya terhadap pasangan calon (paslon) Joko Widodo – Ma’ruf Amin.
Muhammad Zainul Majdi juga disebut-sebut masuk ke dalam kandidat calon wakil presiden pendamping Joko Widodo, meski akhirnya Joko Widodo akhirnya berpasangan dengan Ma’ruf Amin.
Sikap Muhammad Zainul Majdi tersebut membuat gejolak di internal Partai Demokrat, sebab pengurus pusat Partai Demokrat belum menentukan sikap politiknya.
Ujungnya, pada 23 Juli 2018 Muhammad Zainul Majdi mengundurkan diri dari Partai Demokrat.
Mundur dari Partai Demokrat, Muhammad Zainul Majdi kemudian melompat ke Partai Golkar.
Di partai bergambar pohon beringin itu, Muhammad Zainul Majdi mendapat dua posisi sekaligus.
Pada rapat pleno DPP Partai Golkar 19 Desember 2018, Muhammad Zainul Majdi terpilih sebagai Ketua Koordinator Bidang Keumatan DPP Golkar sekaligus Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden DPP Partai Golkar.
Selain di bidang politik, Muhammad Zainul Majdi juga aktif di bidang keumatan dan pendidikan.
Karena dinilai memiliki ilmu agama yang mumpuni, Muhammad Zainul Majdi sempat didaulat menjadi Ketua Nahdlatul Wathan (NW).
Hal ini bermula ketika NW mengalami perpecahan dan ada dualisme kepemimpinan sejak 1997.
Ada perbedaan pandangan dalam kepengurusan pusat NW tentang kepemimpinan seorang perempuan, yaitu Hj Siti Raehanun Zainuddin Abul Majid sebagai pemimpin ormas Islam.
Dalam Muktamar X Praya Lombok Tengah yang memilih Hj Siti Raehanun Zainuddin Abul Majid, sebagian peserta menolak dan memilih walk out.
Kubu yang menolak tersebut akhirnya mendirikan kepengurusan sendiri yang dikenal dengan PBNW Pancor.
Pada 2007, Muhammad Zainul Majdi terpilih menjadi Ketua Umum PBNW Pancor.
Muhammad Zainul Majdi sempat beberapa kali mengupayakan ishlah dengan PBNW Anjani pimpinan bibinya.
Pada 2010, keduanya sempat bersatu dalam kontestasi Pilkada, namun dalam kepengurusan belum juga menemukan titik temu sampai saat ini.
Muhammad Zainul Majdi kemudian terpilih menjadi Ketua Dewan Tanfidziyah PBNW utnuk periode 2016 – 2021.
Selain itu, Muhammad Zainul Majdi juga ditunjuk untuk menjadi Ketua Organisasi Alumni Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia untuk periode 2017 sampai 2021.
Di bidang pendidikan, Muhammad Zainul Majdi pernah didaulat sebagai Rektor Institut Agama Islam Hamzanwadi, Pancor, Lombok Timur pada 2003.
Setelah tidak menjabat sebagai Gubernur NTB, Muhammad Zainul Majdi kemudian mendirikan Rumah Tunas Generasi Bangsa (TGB).
Rumah TGB merupakan sebuah wadah yang memiliki beberapa misi diantaranya menyebarkan moderasi dalam praktek politik dan kehidupan sosial keagamaan, menguatkan praktik tata kelola pemerintahan dan kebijakan yang demokratis dan efektif, serta mengembangkan potensi generasi muda sebagai kekuatan masa depan bangsa.
Jadi Ketua Harian Nasional Perindo
Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi bergabung dengan Partai Perindo.
Hal itu diungkapkan Sekjen Partai Perindo Ahmad Rofiq, saat dikonfirmasi Tribun, Jumat (5/8/2022).
Rofiq menyebut, TGB bakal dilantik menjadi Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo pada Sabtu (6/8) esok.
"Benar (TGB Gabung Perindo). Insyaallah besok TGB akan dilantik oleh Ketum Perindo pak Hary Tanoesoedibjo sebagai ketua harian nasional," kata Rofiq.
Rofiq mengatakan, bergabungnya TGB menunjukkan bahwa Partai Perindo adalah partai yang inklusif, terbuka untuk siapapun, dan ingin menjadi miniatur persatuan Indonesia yang sesungguhnya.
"Sebagaimana apa yang disampaikan ketua umum, Perindo untuk semua," ujarnya.
Adapun sebelum bergabung dengan Partai Perindo, TGB adalah kader Partai Bulan Bintang (PBB), hingga dia maju di Pilkada NTB dan menang sebagai gubernur.
Kemudian TGB bergabung dengan Partai Demokrat. Setelah itu menjelang Pilpres 2019 lalu, dia memutuskan untuk mengundurkan diri. Lalu, TGB juga sempat berlabuh ke Partai Golkar.
(Tribunnews.com/Chrysnha, Chaerul Umam) (TribunnewsWIKI/Widi Hermawan)