Mereka (rombongan) setelah sampai di rumah pribadinya Pak Sambo, di CCTV juga keliatan, mereka kemudian menuju rumah dinas untuk isoman.
Kemudian, Bharada E naik ke kamarnya di lantai dua untuk istirahat.
Baca juga: PERAN 4 Pelaku Kasus Penembakan Brigadir J, Kabareskrim: Ferdy Sambo Menyuruh Lakukan Penembakan
"Setelah itu, dia (Bharada E) naik ke atas, ke lantai dua, dia bilang masuk ke ruangan ADC (aide de camp atau ajudan), dia bersih-bersih, tidur. Tiba-tiba dia mendengarkan suara teriakan dari ibu P," terang Taufan dalam tayangan di YouTube metrotvnews, yang dikutip Tribunnews.com, Minggu (31/7/2022).
Namun, ketika ia turun, Bharada E melihat ada Brigadir J.
Ketika mencoba bertanya pada Brigadir J mengenai apa yang terjadi, namun Bharada E justru ditembak.
Karena merasa terancam, Bharada E memilih mundur untuk mengambil senjatanya.
Ia lalu melepaskan tembakan ke arah Brigadir J untuk melindungi diri.
Baca juga: Irjen Ferdy Sambo Jadi Tersangka Baru Kasus Kematian Brigadir J
Menurutnya, sempat terjadi beberapa kali adu tembak, Bharada E berhasil melumpuhkan Brigadir J hingga tersungkur.
Namun, Bharada E lalu melepaskan dua tembakan pada Brigadir J, meski tidak sadarkan diri untuk memastikan Brigadir J berhasil dilumpuhkan.
Sebelumnya, Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan, juga menyampaikan kronologi penembakan di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo persis seperti pengakuan Bharada E pada Komnas HAM.
Menurut Ahmad, pemicu Bharada E menembak Brigadir J karena ingin melindungi diri dan istri Irjen Ferdy Sambo yang disebut sempat dilecehkan oleh Brigadir J ketika berada di kamar.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti/Pravitri Retno Widyastuti, Daryono)
Artikel lain terkait Polisi Tembak Polisi