Sebabnya adalah karena Anggota Paspampres yang bernama Hari Misbah tersebut memukul sopir truk di Kawasan Manahan, Solo.
Peristiwa pemukulan sopir truk itu terjadi di Jalan Ahmad Yani, Perempatan Grimulyo, Kota Solo, Jawa Tengah tak jauh dari rumah Gibran.
"Kejadiannya juga dekat rumah saya, bayangno aku isin banget (bayangkan aku malu banget)," kata Gibran, kepada TribunSolo.com, Jumat (12/8/2022).
Putra sulung Presiden Joko Widodo itu juga mengaku telah mengantongi rekaman CCTV yang memperlihatkan adanya adegan pemukulan tersebut.
Menurutnya, adegan pemukulan yang dilakukan anggota Paspampres itu bisa dikatakan kasar.
"CCTV sudah saya pegang, jelas banget kejadiannya, kasar banget," ungkapnya.
Meski sudah meminta maaf secara langsung didepannya serta kepada korban, Gibran mengungkapkan kasus tersebut belumlah selesai.
Apalagi, dia menilai anggota Paspampres itu baru meminta maaf setelah kejadian tersebut viral.
"Kalau bagi saya belum selesai. Mereka minta maaf karena beritanya viral, kalau nggak viral, mereka nggak minta maaf," kata Gibran.
Gibran juga mengaku tidak terima ada warga Kota Bengawan yang diperlakukan kasar.
Terlebih kejadian tersebut terjadi di Kota Solo.
Bahkan, anggota Paspampres juga sedang tidak dalam melakukan tugas atau mengawal.
"Kalau saya nggak terima warga digituin, dia nggak salah kok. Paspampres juga dalam posisi tidak mengawal siapa-siapa," ungkapnya.
Baca juga: Ketua Umum KNPI Anggap Gibran Role Model Kepemimpinan Kaum Muda
Gibran menegaskan semua laporan yang masuk selalu direspon.