Laporan Wartawan Tribunnews.com Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM. BOGOR - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto merasa sangat cocok dengan ormas Nahdlatul Ulama (NU), terutama dengan para kiai NU.
Prabowo menilai NU sangat berpegang teguh pada nilai-nilai kebangsaan dalam kondisi dan situasi apapun.
Hal itu menurutnya adalah fakta sejarah yang tak bisa dibantah.
Demikian disampaikan Prabowo usai meneken Memoratorium of Understanding (MoU) dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di SICC, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/8/2022).
"Kenapa saya cocok dengan kalangan kiai terutama kiai NU. Karena NU itu sesungguhnya saya lihat dalam sejarahnya NU itu selalu berpihak membela kebangsaan, dalam keadaan krisis dan genting," kata Prabowo dalam Rapimnas Partai Gerindra itu.
Baca juga: Gerindra-PKB Berkoalisi, Prabowo ke Cak Imin: Dari Dulu Pengen Sama Antum
Dikatakan Prabowo, perjuangan NU turut serta dalam memepertahankan kemerdekaan Indonesia pada 10 November 1945, saat terjadi pertempuran di Surabaya, Jawa Timur.
Sehingga saat ini diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional pada 10 November.
"Di situ kita melihat keberpihakan para ulama. Dan kitalihat rakyat Jawa Timur sebagai ujung tombak mempertahankan kemerdekaan republik Indonesia," tandasnya.
Lantas Prabowo menyebutkan bahwa PKB adalah anak kandung dari NU.
Alasannya, PKB mengimplementasikan semangat perjuangan NU dengan cara merawat keberagaman dalam tubuh partai.
"Dan bahwa NU itu memang Islam. PKB adalah anak kandung dari NU. Saya tahu dulu waktu NU mendirikan partai, NU itu punya anggota dari agama lain. NU punya anggota agama Buddha. Keturunan Tionghoa anggota DPR RI. Dan sekarang tradisi ini diteruskan oleh PKB," tandasnya.