Hal itu karena di Indonesia, anak-anak yang memiliki literasi yang cukup masih tergolong minim.
"Indonesia masih tertinggal dalam hal literasi, untuk itu perlu upaya yang sungguh-sungguh sehingga Indonesia tidak tertinggal jauh dengan negara lain," ujar Setyo, dalam keterangannya, Senin (15/8/2022).
Oleh karena itu, ia pun menekankan bahwa pihaknya sengaja menghadirkan program LAMPU di Kabupaten Bekasi sebagai salah satu bentuk kontribusi dalam mengatasi persoalan literasi ini.
Menurutnya, berhasil atau tidaknya upaya dalam meningkatkan literasi pada anak-anak ini tergantung pada banyak pihak, baik itu pemerintah maupun sektor swasta (private sector).
"Kerja sama multi sektor khususnya pemerintah dan private sector sangat diperlukan untuk akselerasi program literasi di masyarakat," kata Setyo.
Setyo pun mengapresiasi dukungan dari banyak pihak dalam mensukseskan upaya literasi ini melalui program LAMPU, karena dapat mendorong anak mau membaca buku dan mengurangi penggunaan gadget seperti ponsel pintar.
"Apresiasi yang besar diberikan kepada Hyundai Motor yang telah mendukung program literasi di Kabupaten Bekasi, demikian juga dukungan kebijakan dan anggaran dari Pemda Bekasi untuk mengatasi masalah literasi di Kecamatan Bojongmangu," jelas Setyo.
Perlu diketahui, sebanyak 20 sekolah dasar yang tersebar di 6 desa, yakni Sukabungah, Sukamukti, Bojongmangu, Medalkrisna, Karangindah dan Karangmulya menjadi target dari proyek bersama ini.
Secara total, terdapat 31.362 anak-anak dan dewasa yang diklaim dapat merasakan manfaat proyek ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Setelah proyek ini dijalankan selama 2 tahun, hasil evaluasi GNI menunjukkan bahwa terjadi perubahan signifikan terkait kesadaran dan kapasitas literasi anak-anak, orang tua dan guru.
Hal ini terjadi karena adanya berbagai kegiatan yang dilaksanakan, yakni program LAMPU yang menggunakan mobil dari Hyundai Motor dan dirancang khusus untuk menjamin kenyamanan anak-anak dalam membaca buku.
Kemudian program kedua adalah pengembangan kapasitas melalui berbagai pelatihan untuk guru-guru sekolah dasar sebagai motor penggerak pendidikan literasi anak-anak.
Selanjutnya, hasil dari berbagai pelatihan ini kemudian ditampilkan kepada publik dalam perayaan Hari Anak Universal Kabupaten Bekasi yang diadakan GNI di Cikarang pada Januari lalu.
Selain itu, proyek ini juga melakukan intervensi ke orang tua dan pengasuh melalui berbagai kelas parenting yang dihadiri oleh 1.840 orang.