News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Profil Djuanda Kartawidjaja, Tokoh Pahlawan Nasional yang Fotonya Ada di Uang Rp50.000

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah murid Sakola Ra'jat Iboe Inggit Garnasih mengikuti upacara memperingati Hari Lahir Ke-107 Ir H Djuanda Kartawidjaja di Jalan Liogenteng, Kelurahan Nyengseret, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Minggu (14/1/2018). Sosok Djuanda Kartawidjaja tetap dipertahankan menjadi gambar utama dalam uang kertas baru nominal Rp50.000 yang dikeluarkan oleh pemerintah dan Bank Indonesia.

TRIBUNNEWS.COM - Sosok Djuanda Kartawidjaja tetap dipertahankan menjadi gambar utama dalam uang kertas baru yang dikeluarkan oleh pemerintah dan Bank Indonesia.

Ir. H. Djuanda Kartawidjaja muncul dalam gambar utama pecahan uang kertas dengan nominal Rp50.000 tahun emisi 2022.

Pada uang keluaran 2016 silam, foto Djuanda juga tercantum dalam pecahan uang nominal tersebut.

Lantas seperti apa profil Djuanda Kartawidjaja ini? Berikut yang Tribunnews himpun.

Baca juga: Mengenali Tujuh Pecahan Uang Baru TE 2022, Berikut Ciri-ciri Keasliannya

Gambar Pecahan Uang Rupiah Terbaru 2022 Rp100.000 - Rp50.000 (bi.go.id)

Dikutip dari Tribunnewswiki.com, Ir. Djuanda merupakan tokoh pahlawan nasional, ia adalah Perdana Menteri Indonesia ke-10 atau yang terakhir.

Setelah itu Djuanda menjabat sebagai Menteri Keuangan pertama pada era domokrasi terpimpin dalam Kabinet Kerja I.

Djuanda lahir dari pasangan Raden Kartawidjaja dan Nyi Monat pada 14 Januari 1911 di Tasikmalaya, Jawa Barat.

Ia mengenyam pendidikan dasar di Hollandsch Inlandsch School (HIS), kemudian pindah ke Europeesche Lagere School (ELS) di Tasikmalaya dan tamat tahun 1924.

Setelah itu, ia bersekolah di Hoogere Burgerschool te Bandoeng (HBS) yang ada di Bandung dan lulus pada 1929.

Kemudian, ia melanjutkan ke perguruan tinggi di Technische Hoogeschool te Bandoeng (THS) dengan mengambil jurusan teknik sipil dan lulus pada 1933.

Pada tahun 1930/1931, Djuanda sempat didapuk menjadi Ketua Perhimpunan Mahasiswa Indonesia.

Djuanda muda kala itu juga bergabung dengan organisasi bernama Paguyuban Pasundan dan menjadi anggota Muhammadiyah.

Sejumlah murid Sakola Ra'jat Iboe Inggit Garnasih mengikuti upacara memperingati Hari Lahir Ke-107 Ir H Djuanda Kartawidjaja di Jalan Liogenteng, Kelurahan Nyengseret, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Minggu (14/1/2018). (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Dilansir laman ikpni.or.id, setelah lulus Djuanda diangkat sebagai guru SMA dan Sekolah Guru yang dikelola oleh Perguruan Muhammadiyah di Jakarta.

Setahun kemudian menjadi Kepala Sekolah di SMA Muhammadiyah selama 5 tahun.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini