Seperti diketahui Irjen Ferdy Sambo, tersangka pembunuhan Brigadir J belum lama ini mengaku dirinya tega menghabisi ajudannya sendiri lantaran tersulut emosi.
Dikatakannya, peristiwa yang terjadi di Magelang itu menyulut emosi Sambo lantaran melukai harkat dan martabat keluarganya.
Kemarahan Ferdy Sambo itu pun berujung pada rencana pembunuhan yang ia susun untuk menghabisi Brigadir J di Jakarta.
Soal peristiwa di Magelang, kini Bareskrim tengah mendalami.
Namun, lanjut Komjen Agus, Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, tidak dibawa ke Magelang oleh penyidik.
Sementara meski laporan pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi di Duren Tiga, Jakarta Selatan, sudah gugur, tetapi rangkaian peristiwa yang terjadi di Magelang tetap harus didalami.
"Rangkaian peristiwanya begitu, kan enggak bisa kami hilangkan," kata Komjen Agus, melansir Kompas.com.
Menurut dia, yang mengetahui pasti peristiwa sebenarnya yang terjadi di Magelang hanya Tuhan, istri Ferdy Sambo, dan Brigadir J.
"Yang pasti tahu apa yang terjadi, ya Allah SWT, almarhum (Brigadir J), dan Bu PC (Putri Candrawathi)," tutur Agus.
"Kalaupun Pak FS (Ferdy Sambo) dan saksi lain seperti Kuat, Ricky Rizal, Susi, dan Richard hanya bisa menjelaskan sepengetahuan mereka," sambung dia.
Bharada E Tak Mengetahui Peristiwa di Magelang
Pengacara Bharada E, Ronny Talapessy menegaskan, kilennya tak mengetahui peristiwa apa yang sebenarnya terjadi di Magelang.
Peristiwa antara Brigadir J dan Putri Candrawathi.
Di mana peristiwa yang disebut Sambo, melukai martabat keluarga Irjen Ferdy Sambo.