Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria mengatakan dunia industri berperan dalam inovasi teknologi di bidang pertanian.
Dirinya berharap kerja sama dengan dunia industri dalam pengelolaan lingkungan hidup.
"Ke depan kami yakin kerja sama ini akan terus melahirkan inovasi berkaitan dengan teknologi pertanian maupun pengelolaan lingkungan hidup," ujar Arif melalui keterangan tertulis, Selasa (23/8/2022).
Hal tersebut diungkapkan oleh Arif dalam penandatanganan nota kesepahaman antara KTI dengan IPB yang dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara KTI dengan Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB.
Arif mengatakan IPB mendukung KTI dalam pemeliharaan hulu sungai dengan memberikan kompensasi kepada kelompok tani hutan yang mengelola sejumlah luasan area tanah untuk jumlah tegakan di atas lahan tersebut.
"KTI berkontribusi untuk mendukung penelitian kami, khususnya di bidang daerah aliran sungai (DAS),"
“Kami berharap bahwa semoga kerja sama antara kami dengan KTI dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang kita rencanakan bersama," tambah Arif.
Sementara itu, Direktur Utama KTI Alugoro Mulyowahyudi mengatakan penandatanganan nota kesepahaman dengan IPB dan perjanjian kerja sama dengan Fateta IPB merupakan bagian dari kerja sama yang sudah dilaksanakan hampir dua dekade yang lalu.
"Kami dan IPB sudah menjalin kerja sama sejak sekitar tahun 1998 dan fokus kerja sama kami mengenai pengelolaan DAS," tutur Alugoro.
Awalnya hanya mencakup DAS Cidanau dan saat ini berkembang hingga beberapa DAS lain dan waduk, antara lain DAS Cipasauran dan Waduk Nadra Krenceng,” terang Alugoro pada Selasa (23/08/2022).
Dalam kerja sama antara KTI dengan IPB maupun Fateta IPB, peran KTI adalah mendukung penyelenggaraan penelitian yang dilaksanakan Fateta IPB berkaitan dengan DAS sebagaimana scope yang disepakati dalam perjanjian kerja sama.
Penelitian- penelitian yang diselenggarakan IPB, khususnya Fateta IPB, bekerja sama dengan KTI telah mendorong lahirnya banyak ilmuwan, baik tingkat pendidikan strata 2 (S2/program master) maupun strata 3 (S3/program doktoral).